Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat Saifullah Nasution mengatakan, masuknya narkoba jaringan internasional dari Malaysia ke Kalbar mulai bergeser ke Pos Lintas Batas Negara Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.

"Sebelumnya masuknya narkoba melalui PLBN Entikong dan dari perbatasan Batas Jagoi Babang, kini mulai bergeser ke PLBN Badau," kata Saifullah Nasution di Pontianak, Sabtu.

Hal itu, menurut dia, adanya informasi bahwa akan ada penyelundupan narkoba melalui PLBN Badau.

"Setelah kami tindak lanjuti, ternyata benar, Rabu (30/11) sekitar pukul 11.30 WIB, dapat kami gagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu sebanyak 31,6 kilogram dan ekstasi sebanyak 1.988 butir yang dibawa oleh seorang warga Negara Malaysia, Chong Chee Kok," ungkapnya.

Dia menambahkan, terungkapnya upaya penyelundupan narkoba dari Malaysia memang tidak terlepas dari kesiapsiagaan instansi terkait dalam menjaga wilayah perbatasan dari aktivitas ilegal, termasuk narkoba.

Menurut dia, penangkapan WN Malaysia tersebut berawal dengan dilakukan penggeledahan oleh anggota Bea Cukai dan instansi terkait di Pos Pemeriksaan Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau, Rabu (30/11) sekitar pukul 11.30 WIB.

Narkoba tersebut ditemukan petugas di bagasi belakang mobil Sedan Malaysia merek Proton berwarna biru dengan nomor polisi WEM 6119.

Sebelumnya, Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Musyafak mengakui, sulit mengungkap atau menangkap bandar narkoba besar jaringan internasional, seperti untuk menangkap bandar yang ada di negara tetangga, misalnya dari Malaysia.

"Kami kesulitan untuk menangkap bandar besarnya di Malaysia untuk kasus barang bukti 31,6 kilogram sabu dan 1.988 butir ekstasi, karena kita belum ada kerja sama," katanya.

Ia menjelaskan, yang berhasil ditangkap hanya kurir saja, sementara untuk bandar besar tidak bisa karena ada di Malaysia.

Dalam kesempatan itu, Musyafak menambahkan, pengungkapan jaringan narkoba internasional tersebut, merupakan yang terbesar sepanjang tahun 2016.

"Pengungkapan ini, merupakan hadiah terbesar selama 2016, sehingga dalam beberapa bulan terakhir sudah sebanyak 110 kilogram sabu-sabu yang digagalkan masuk ke Kalbar," ungkapnya.

(U.A057/Y008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016