Pontianak (Antara Kalbar) - Warga Dusun Belangiran, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat mengharapkan bupati terpilih hasil pilkada mendatang merealisasikan pembangunan jalan di dusun mereka untuk memudahkan aktivitas.

"Desa kami ini boleh dibilang sangat terbelakang, karena sangat minim fasilitas. Besar harapan kami agar pasangan bupati dan wakil bupati terpilih dapat membawa perubahan pada kampung kami ini, jika terpilih nanti," kata tokoh masyarakat Dusun Belangiran, Coli di Ngabang, Minggu.

Dia menyatakan sampai saat ini kondisi dusun tersebut belum mendapat pasokan listrik. Kondisi jalan lingkungannya juga sangat rusak. Kemudian, untuk mendapatkan air bersih juga sulit, sehingga warga disana melakukan swadaya untuk pengadaannya.

"Mudah-mudahan pasangan bu Karolin dan pak Heriadi ini bisa terpilih dan bisa memperjuangkan pembangunan disini," katanya.

Di tempat yang sama, salah satu warga Belangiran, Aman, menambahkan, sampai saat ini masyarakat dusun tersebut masih mengandalkan genset untuk penerangan malam hari.

"Dulu waktu masih ada minyak tanah, kita menggunakan pelita untuk penerangan. Tapi sejak minyak tanah susah didapat, banyak warga yang mengandalkan genset untuk penerangan, dan tentu biayanya sangat mahal," katanya.

Diketahui, untuk mencapai dusun tersebut dari pusat Kecamatan Sebangki, hanya memerlukan waktu kurang lebih setengah jam. Namun, kondisi jalan yang rusak dan berlumpur, membuat dusun tersebut sulit untuk dijangkau.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, calon Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mengatakan akan berusaha merealisasikan keinginan masyarakat Dusun Belangiran, Desa Kumpang Tengah.

"Kalau listrik itu wewenang PLN, tapi nanti akan dikoordinasikan kembali dengan pihak PLN. Saya orangnya tidak suka berjanji, tapi untuk kondisi jalan di Dusun Belangiran, Desa Kumpang Tengah akan diupayakan untuk segera diperbaiki ketika masyarakat memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin Kabupaten Landak ini," tuturnya saat berkunjung ke dusun tersebut. 

Menurutnya, hal itu akan menjadi catatan bagi dirinya dimana program yang akan dilakukannya kedepan dalam membangun, akan dimulai dari desa yang merupakan prioritasnya.

"Saya ingin desa yang dikenal sebagai wilayah pinggiran, saya tarik menjadi pusat pembangunan. Dalam bekerja, saya berprinsip kepastian, jika memang anggaran ada, akan segera saya realisasikan, tapi jika tidak ada, saya katakan tidak ada dan tidak bisa," kata Karolin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016