Sungai Raya (Antara Kalbar) - Sejumlah kelompok tani di Desa Air Putih, Ambawang, Kampung Baru, dan Pinang Dalam Kecamatan Kubu mengeluhkan sering terjadi keterlambatan pendistribusian bibit ke petani bahkan terkadang mengalami kelangkaan saat musim tanam.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Air Putih Subandi kepada Bupati Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Rusman Ali, saat melakukan silaturahmi dengan masyarakat empat desa tersebut di Desa Air Putih, Selasa, menyampaikan keluhan itu.

Subandi mengatakan bahwa saat musim tanam tiba seringkali benih terlambat sampai ke petani, sehingga petani mengalami keterlambatan memulai penanaman yang berdampak pada kegiatan budidaya petani setempat.

"Pak Bupati, kami petani-petani di sini selama ini seringkali mengalami kendala saat memulai penanaman terutama masalah benih, kalau pun ada datangnya terlambat kadang bahkan tidak sampai. Mohon kami dicari solusi untuk mengatasi hal ini, apa persoalannya sehingga sering terlambat sampai kepada kami petani di sini," kata Subandi.

Menanggapi hal itu, Bupati Kubu Raya Rusman Ali mengatakan bahwa berkaitan dengan ketersediaan benih untuk Kubu Raya saat ini memang masih mengalami kekurangan karena keterbatasan suplai benih dari pemasok benih pemerintah di Kalimantan Barat.

"Kita menyadari betul masih mengalami keterbatasan suplai benih terutama benih padi saat musim tanam tiba," katanya pula.

Upaya untuk mengatasi hal tersebut, menurut Bupati Kubu Raya, pemkab setempat telah melakukan pengolahan dan pembenihan sendiri dengan membangun spot-spot pengelolaan benih lokal berskala desa saat ini sudah ada di Kecamatan Kakap, Batu Ampar, Sungai Raya, dan Kubu.

Spot-Spot areal khusus benih tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi solusi bagi keterbatasan suplai benih yang masuk ke Kubu Raya.

"Saya sangat bangga dengan petani-petani kita, dengan semangat yang tinggi dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi hasil pertanian Kubu Raya menuju swasembada pangan, sehingga akan terus didukung dengan program-program. Masalah keterbatasan benih kami sedang melakukan pengembangan benih lokal berskala desa yang diharapkan nanti dapat memenuhi kebutuhan benih bagi petani di sini," kata Rusman Ali lagi.

Kepala Dinas Pertanian Kubu Raya Gandhi Satyagraha mengungkapkan keterlambatan benih bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya suplai yang masuk memang terlambat, juga karena kalender kegiatan kelompok tani maupun gapoktan tidak ada pada dinas maupun PPL.

"Keterlambatan ini bisa terjadi karena terlambat dari pemasok atau juga disebabkan tidak adanya agenda kelompok tani dan gapoktan disampaikan kepada kami, sehingga terkadang pukul rata dengan kegiatan kelompok tani yang lain, sementara belum tentu sama masing-masing wilayah," kata Gandhi lagi.

Gandhi juga mengatakan bahwa saat ini pengolahan benih di desa-desa sedang terus dikembangkan sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan benih bagi petani Kubu Raya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016