Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno mengajak pemerintah desa, petani serta investor perkebunan untuk dapat bekerjasama dengan baik guna memajukan desa.
   
"Ada tiga pihak, ada perkebunan sawit, pemerintah desa dan petani sawit.  Petani sawit ini ada petani plasma dan petani sawit mandiri. Selama ini ketiga pihak ini belum bisa bekerjasama dengan baik untuk memajukan rakyat, menjaga investasi dan memberdayakan perangkat desa," kata Jarot.      
  
 Terkait hal itu, ia menyambut baik semiloka pembangunan ekonomi kawasan pedesaan di Balai Ruai kompleks Rumah Dinas Bupati Sintang.
    
Menurut dia, ia ingin masyarakat sipil bisa menerima dan bekerja sama karena sekarang ini banyak lembaga-lembaga datang untuk pembangunan di desa-desa. "Kita menikmati semua ini sebagai tanda masa keemasan demokrasi, kita ingin lembaga-lembaga itu dapat berkarya bersama perangkat desa," tambahnya.
   
"Dibahas apa peranan pemerintah desa dalam rangka memajukan petani sawit, masyarakatnya. Bagaimana peran petani sawit itu sendiri dan apa peranan dari pihak kebun," ujar dia.
   
Ia pun mengingatkan kembali kepada para SKPD dan perangkat desa yang hadir mengenai visi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius dan sejahtera.
   
"Kita wujudkan itu dengan mengerjakan 6 penggerak utama pembangunan daerah: membangun Kabupaten Sintang dari pinggiran, dari daerah pedesaan, kegawatdaruratan infrastruktur, aksesbilitas terhadap sumber daya listrik, penataan dan pemekaran wilayah dan hilirisasi produk serta tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih," kata Jarot.    
   
Ia menegaskan, perangkat desa adalah pendukung utama dalam berkembangnya para petani.
   
Semiloka tersebut diprakarsai oleh Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan perangkat desa dari 6 desa di Sintang.
   
Melalui semiloka ini dipertemukan kepentingan SPKS, FPPD dan Perangkat desa. Mempertautkan antara petani, kebun sawit dan desa.
   
Sawit memang memiliki daya tarik bagi banyak pihak karena bagaimana mempersiapkan masyarakat desa untuk masuk menjadi bagian dari rantai pensuplai dan hilirisasi produk berbasis sawit. Kemudian, bagaimana masyarakat desa lebih berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani mandiri," kata Suroto Eko, Kepala FPPD.
   
"Untuk sawit memang masih baru di tempat kita. Harapannya dengan adanya sawit mandiri ya ekonomi masyarakat kita lebih baiklah," kata  Hartono, salah seorang peserta semiloka itu.
   
"Kita selama ini memang ada juga beberapa masalah. Kita sudah mengatasinya secara kekeluargaan, diskusi dengan petani dan dengan pihak perusahaan," kata Kepala Desa Bedayan Kecamatan Sepauk.
   
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian, Perternakan dan Perikanan, Arbudin, beberapa SKPD kabupaten Sintang dan para petani sawit mandiri dari kelompok Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) serta tamu undangan lainnya.  

Pewarta: Faiz/Humas Sintang

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016