Pontianak (Antara Kabar) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar secara gencar menyosialiasikan uang NKRI kepada sejumlah pihak dalam rangka memberikan informasi secara luas tentang uang tahun emisi 2016 tersebut.

"Dalam sosialisasi tersebut kita memaparkan tentang latar belakang pengeluaran 11 pecahan rupiah, penyususnan desain, unsur pengaman uang, percetakan uang, pencabuatan uang, redonominasi, kewajiaban pengunaan uang, dan menjaga serta merawat uang," ujar Pemateri Sosialisasi Perwakilan BI Kalbar Hendra Irawan di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan peluncuran uang NKRI pada 19 Desember 2016 merupakan momentum bersejarah karena dalam peluncuran tersebut semua uang pecahan diluncurkan secara serentak.

Hendra menegaskan bahwa penerbitan uang Rupiah Tahun Emisi 2016 adalah amanat Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

"Baik itu soal penyusunan, desain, gambar pahlawan, dan lainnya semua berdasarkan aturan yang ada. Kemudian untuk menentukan semua tidak terlepas dari koordinasi dari berbagai pihak seperti untuk gambar pahlawan di uang harus koordinasi beberapa lembaga negara dan pihak keluarga," kata dia.

Ia juga memaparkan sejumlah berita hoak yang beredar di media sosial dan klarifikasi tentang berita hoak tersebut.

Ia mencontohkan berita hoak yang mencuat itu seperti gambar palu arit pada uang rupiah.

"Gambar yang diisukan palu arit itu adalah `rectoverso` dan itu tidak benar adanya. Untuk `rectoverso` itu sudah lolos dan diketahui Botosupal yang terdiri dari BIN, Polri, Kejaksaan RI dan Kemenkeu. Kalau itu gambar palu arit tentu dilarang," kata dia.

Ia menambahkan berita hoak juga banyak menyoroti soal pahlawan yang di uang seperti pahlawan banyak tidak dikenal dan lainnya.

Ia mengatakan penggunaan gambar pahlawan diperoleh dari instansi resmi.

"Di Indonesia terdata pada tahun 2015 ada 168 pahlawan dan presiden. Pahlawan yang digambar ini tentu telah mendapat rekomendasi oleh pihak berwenang dan mendapat persetujuan ahli waris. Yang jelas pahlawan yang ada mewakili pahlawan di Indonesia dan antarperiode," kata dia.

Dalam sosialisasi tersebut, BI Kalbar menghadirkan sejumlah mahasiswa, pedagang valuta asing, perushaan transfer dana, swalayan, perbankan, Kodam XII/TPR, dan sejumlah media di Kalbar.

(U.KR-DDI/M029)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017