Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengajak semua perusahaan sawit yang ada di Kalbar agar bergabung dengan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia).

Cornelis mengatakan, semua perusahaan sawit hendaknya gabung GAPKI sehingga bisa menepis isu-isu negatif tentang sawit yang tidak benar tersebut.
  
"Hingga saat ini, masih banyak perusahaan perkebunan sawit yang masih sombong sehingga tidak mau bergabung dengan GAPKI, dampaknya GAPKI kesulitan dalam menepis isu-isu negatif tentang sawit yang dilakukan LSM dan NGO," kata Cornelis dalam sambutannya pada pengukuhan pengurus GAPKI Cabang Kalbar periode 2017-2020 di Pontianak, Senin.
    
Kalau pihak GAPKI tidak gencar dalam menepis isu-isu negatif tentang sawit, maka harga CPO di Eropa akan turun terus atau dipajak dua kali lipat, sehingga harus bersama-sama dalam menepisnya.
    
"Saya sudah turun langsung dalam menipis isu-isu negatif itu hingga ke Eropa. Tetapi pihak GAPKI harus melakukan hal itu juga. Kita harus cari pasar yang bagus, kalau perlu bikin lembaga penelitian, bahwa minyak kelapa sawit layak untuk dikonsumsi," kata Cornelis.
    
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar juga mengimbau kepada para pemilik perkebunan sawit untuk membuat embung dalam mengantisipai memasuki musim kemarau, agar nantinya air di embung tersebut bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan, baik di dalam maupun di luar kebun.
    
"Karena lahan gambut kalau sudah dibuka maka otomatis akan kering, sehingga bikin kanal-kanal dalam mencegah air langsung kering," ujarnya.
    
Ia berharap, dengan masuknya perkebunan sawit juga untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dan Kalbar umumnya, bukan malah untuk memiskinkan mereka, makanya pemerintah dengan segala resiko memberikan izin pengembangan sawit dengan harapan bisa mensejahterakan masyarakat.
    
Cornelis juga mengajak kepada para perkebunan sawit untuk tetap menjaga hutan di sekitar kebun, dan bila memungkinkan dijadikan lahan konservasi dalam menjaga agar lingkungan sekitarnya tetap terjaga dengan baik.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017