Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, menyatakan nilai ekspor Kalbar sepanjang Desember 2016, turun sebesar 12,95 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Kalbar turun dari sebelumnya sebesar 72,12 juta dolar AS, turun menjadi 62,78 juta dolar AS," kata Kepala BPS Kalbar, Pitono saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Rabu.

Pitono menjelaskan, turunnya nilai ekspor Kalbar, karena hanya bergantung pada tiga komoditas, yakni karet, bahan kimia anorganik, dan kayu, yang masing-masing sebesar 39,62 persen; 20,99 persen; dan 19,69 persen.

"Ada tiga negara tujuan utama ekspor Kalbar, yakni Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, masing-masing mencapai 19,64 juta dolar AS; 15,63 juta dolar AS; dan 10,81 juta dolar AS atau sebesar 73,41 persen," ungkapnya.

Selain itu, ekspor Kalbar juga didominasi ke negara Asia, dengan kontribusi 91,98 persen, ke negara tujuan lainnya, seperti Argentina 3,57 persen; Latvia 4,45 persen, serta ke negara lainnya.

Sementara itu, untuk nilai impor Kalbar sepanjang Desember 2017, mengalami kenaikan sebesar 24,39 persen, yakni dari sebelumnya sebesar 23,53 juta dolar AS, naik menjadi 29,27 juta dolar AS.

Adapun komoditas yang impor oleh Kalbar, yakni bahan bakar mineral, mesin-mesin/pesawat mekanik, dan mesin peralatan listrik, yakni masing-masing sebesar 25,04 persen; 24,89 persen; dan 20,39 persen dengan kontribusi sebesar 70,32 persen.

"Tiongkok, Singapura dan Malaysia merupakan tiga negara pemasok impor terbesar di Kalbar, yakni masing-masing sebesar 53,35 persen; 25,25 persen; dan 7,46 persen dengan kontribusi 25,19 juta dolar AS," kata Pitono.

Selain itu, sebagian besar impor Kalbar juga berasal dari negara Asia, yakni sebesar 27,09 juta dolar AS atau 92,54 persen dan negara lainnya, kata Kepala BPS Kalbar.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017