Pontianak (Antara Kalbar) - Dalam rangka meningkatkan kesiapan Polri dalam penanganan Kontijensi kegiatan Cap Go Meh 2017 bersamaan tahapan Kampanye Terakhir Pilkada serentak tahun 2017 di Kalbar, yakni Pilkada Walikota dan Wakil Wali Kota Singkawang serta Bupati dan Wakil Bupati Landak.

Terkait kegiatan tersebut sebelumnya telah dilaksanakan beberapa pelatihan, yang terakhir Sabtu 4/2/2017 dilaksanakan pelatihan Tanpa Pasukan Tactical Floor Game (TFG) di Kota Singkawang yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kalbar, dan ditindak lanjuti kembali dengan latihan Tactical Wall Game (TWG) dengan menggunakan Pasukan dalam antisipasi adanya unjuk rasa ataupun bentrok saat Pilkada berlangsung, Rabu.

Kegiatan TWG ini diadakan di 2 lokasi di simpang hotel Prapatan dan di Vihara Tri Dharma Bumi Raya (Vihara tua / Vihara pusat kota Singkawang) jalan Sejahtera Kel. Melayu Kec. Singkawang Barat, yang disaksikan langsung oleh Wakapolda Kalbar Brigjen Joko Irianto didampingi Kepala Biro Operasi Polda Kalbar Kombes Hariadi dan Direktur Intelejen Kombes Supriyanto serta dari TNI Pasi Ops Brigif 19 / KH dan Pasi Ops Deta semen B Pelopor Singkawang.

Kaur Litprodok humas Polda Kalbar AKP Cucu Safiyudin menyampaikan bahwa Kegiatan diawali dengan menyaksikan giat simulasi TWG di ruang SCC (Singkawang Command Center) yang dipapankan oleh Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadirn Mustofa, dengan pelibatan 414 personel dari Polres Singkawang dan Detasemen B Pelopor Singkawang.

Adapun skenario Simulasi Tactical Wall Game (TWG) yang diperagakan ada 2 (dua) permasalahan yang harus ditangani segera,

Yang pertama yaitu Waktu sebenarnya Hari Rabu tanggal 8 Februari 2017 pukul 08.30 Wib, waktu Asumsi hari Jumat 10 Februari 2017 pukul 09.00 wib, menerima laporan dari masyarakat tentang adanya kampanye yang melintasi daerah simpang hotel prapatan,Terjadi laka lantas simpatisan pasangan calon X bersenggolan dengan warga sekitar yang merupakan simpatisan dari pasangan calon Y di lokasi basis daripada pasangan Y, terjadi pertengkaran mulut dan menganggap masing-masing merasa benar.

Dan yang ke-dua Waktu sebenarnya hari Rabu tanggal 8 Februari 2017 pukul 10.00 wib waktu asumsi hari Sabtu 11 Februari jam 14.30 wib: adanya pemukulan warga yang sedang mabuk-mabukan di depan vihara tri dharma oleh pengurus vihara, Ada simpatisan yang datang ke Vihara Tri Dhara di jalan sejahtera dalam keadaan mabuk dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak terpuji ataupun rasis sehingga pengurus vihara tersebut menegur warga simpatisan untuk tidak mabuk dilokasi vihara mengingat banyak warga yang akan beribadah, dan terjadilah pertengkaran mulut dan pemukulan oleh salah seorang pengurus yayasan. merasa tidak terima dengan pemukulan tersebut dan mengancam akan mendatangkan rekan-rekannya untuk menyerang dan menghancurkan vihara.

Waktu sebenarnya Hari Rabu tanggal 8 Februari 2017 pukul 10.00 wib waktu asumsi hari Sabtu 11 Februari jam 15.30 wib adanya pemukulan warga yang sedang mabuk-mabukan di depan vihara tri dharma oleh pengurus vihara Adanya peningkatan situasi massa yang sudah mulai ramai di vihara tersebut dengan tuntutan tidak terima atas pemukulan yang dilakukan oleh pengurus vihara sehingga kelompok masssa tersebut mendesak untuk menghakimi pelaku pemukulan.

Melihat rangkaian peragaan yang telah ditampilkan, Wakapolda Kalbar Brigjen Joko Irianto didepan seluruh peserta latihan memberikan evaluasi arahan teknis dalam menyikapi penanganan kontijensi, sekaligus menyampaikan sangat bangga dan mengapresiasi kesiapan Polres singkawang dalam mengantisipasi Penanganan Kontijensi dan kepada peserta pelatihan mengucapkan selamat, pelatihan berjalan lancar sesuai dengan skenario singkat dan tidak ada kendala, lebih mandi keringat dalam latihan mudah – mudahan tidak ada kendala dalam pelaksanaan nantinya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017