Pontianak (Antara Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat masuk dalam pelaksana pemilihan kepala daerah serentak tahun 2017 yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Februari.

Ada dua daerah yang menghelat pilkada, yakni Kabupaten Landak dan Kota Singkawang. Di Kota Singkawang, ada empat pasangan calon yang bertarung, yakni nomor urut satu Tjhai Nyit Khim - Suryadi yang diusung tiga partai politik. Golkar, PPP, dan PKPI.

Nomor urut dua, Tjhai Chui Mie - Irwan yang diusung empat partai politik PDI Perjuangan, Hanura, Demokrat, dan Nasdem. Nomor urut tiga, Abdul Muthalib - Muhammadin yang diusung juga oleh empat partai politik ini, yakni PKB, PKS, Gerindra, dan PAN. Satu pasangan lagi, nomor urut empat, adalah dari jalur independen Andi Syarif - Nurmansyah.

Sedangkan di Kabupaten Landak, hanya ada satu pasangan yang mendaftar, yakni Karolin Margret Natasa - Herculanus Heriadi.

Dari sekian banyak calon yang maju, ada yang memiliki hubungan dekat dengan petahana. Seperti Tjhai Nyit Khim yang juga istri Wali Kota Singkawang saat ini, Awang Ishak.

Atau Karolin Margret Natasa yang juga putri sulung Gubernur Kalbar Cornelis yang notabene Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar. Karolin berpasangan dengan Heriadi yang sebelumnya juga masih menjabat sebagai Wakil Bupati Landak. Petahana yang muncul adalah Abdul Muthalib, yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Singkawang.

Ada kekhawatiran bahwa pilkada di dua daerah tersebut akan berlangsung "panas". Terutama di Kota Singkawang mengingat penduduknya yang majemuk serta calon yang maju empat pasangan. Berbeda dengan Kabupaten Landak, hanya satu pasangan sehingga kemungkinan gesekan di tingkat akar rumput, hampir tak ada.



Dewasa Berpolitik

Meski suhu politik cenderung meningkat, namun ada keyakinan dari Gubernur Kalbar Cornelis bahwa pelaksanaan pemilihan kepala daerah di wilayah itu, akan aman. Menurut dia, hal itu dapat dilihat dari kondisi yang terjadi selama pelaksanaan pilkada saat ini maupun sebelum-sebelumnya. Riak-riak kecil dalam berdemokrasi, masih dalam tahap yang wajar.

Cornelis menilai, setiap pelaksanaan pilkada di Kalbar, mulai dari Gubernur sampai bupati /wali kota selalu berjalan lancar, dan sukses. Ini dikarenakan masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik, sehingga pada pelaksaan Pilkada 2017 ini juga akan bisa berjalan dengan baik.

Ia juga melihat, partisipasi masyarakat cukup antusias, dalam pelaksanaan pesta demokrasi dan itu merupakan harapan pemerintah. Meski dalam pilihan yang berbeda pandangan dan dukungan, namun usai pilkada siapapun yang menang tetap mendapat dukungan semua pihak.

Ia menjamin hingga hari-hari terakhir masa kampanye, dua daerah yang akan melaksanakan pesta demokrasi tersebut sangat kondusif. Semua itu berkat kerja sama semua pihak terutama aparat keamanan yang juga menggandeng masyarakat.

Menurutnya, pilkada merupakan ajang memilih kepala daerah yang akan menentukan masa depan suatu daerah. Maka baik pemerintah maupun masyarakat harus bersikap tegas terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan dan mengganggu keamanan saat menjelang pilkada, karena banyak bermunculan hal-hal provokatif di kalangan masyarakat yang tujuannya menggagalkan pilkada.

Cornelis juga mengingatkan para penyelenggara pilkada untuk melakukan koordinasi yang intensif dengan Panwaslu, dengan mencermati serta melakukan pengawasan pilkada serentak dan menjunjung asas netralitas.

Potensi pelanggaran masalah keamanan, harus segera diantisipasi agar tidak menimbulkan ancaman bagi stabilitas daerah, bahkan nasional.

Begitu juga validasi data pemilih, untuk mengetahui pemilih potensial merupakan salah satu permasalahan yang selalu muncul di setiap penyelenggaraan pilkada yang digelar. Sehingga perlu dilakukan koordinasi antara KPU dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat dalam pemutakhiran data pemilih.



Tahapan Akhir

Sementara itu, KPU Kota Singkawang telah melaksanakan sejumlah tahapan Pilkada secara aman dan lancar. Seperti debat publik bagi pasangan calon, persiapan distribusi surat suara, serta penyelenggara di tingkat terendah.

Pada Kamis (2/2), juga telah dilakukan pemusnahan kelebihan surat suara maupun yang rusak sebanyak 127 lembar oleh KPU Kota Singkawang. Terdiri dari 101 surat suara yang rusak dan 26 lembar kelebihan surat suara. Pemusnahan disaksikan langsung oleh Panwaslu, pihak kepolisian, dan masing-masing tim pendukung pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang.

Tujuan pihaknya melakukan pemusnahan ini, jelas Ramdan, agar surat suara yang rusak maupun lebih itu tidak digunakan oleh pihak-pihak tertentu. Disamping memusnahkan surat suara yang rusak maupun lebih, KPU Singkawang juga memusnahkan masterplat untuk pembuatan kertas suara.

Ramdan berharap, langkah-langkah ini dapat menjadikan Pilkada berlangsung dengan baik dan bisa berjalan dengan damai dan lancar. Ketua Panwaslu Kota Singkawang, Hj Zulita juga berjanji akan terus melakukan pengawasan jalannya tahapan Pilkada 2017.

Dari sisi pengamanan, Polda mengerahkan sebanyak 1.734 personel polisi untuk pemilihan kepala daerah di Kota Singkawang dan Kabupaten Landak. Para personel itu akan menjaga 1.412 TPS (tempat pemungutan suara), kata Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Musyafak.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai kesiapan pelatihan, di antaranya, pola pengamanan simulasi aksi teror oleh Brimob di Mapolresta Pontianak, Sispam Kota Singkawang, simulasi pengamanan TPS dan latihan simulasi Tactical Floor Game (TFG).

Selain itu, juga akan dilakukan simulasi pengamanan dengan tidak menggunakan senjata api, apabila terjadi unjuk rasa dan lainnya.

Siapa yang paling berpeluang jawara? Untuk di Kabupaten Landak, Karolin punya keyakinan tinggi. Bahkan ia targetkan 95 persen suara sah, akan memilih dirinya dibanding "kotak kosong". Sedangkan untuk di Kota Singkawang, nama Tjhai Chui Mie dan Abdul Muthalib santer disebut. Tjhai Chui Mie adalah pemilik suara terbanyak saat pemilu legislatif 2014 di Kota Singkawang. Sementara Abdul Muthalib, sebagai petahana dan politikus lawas di Singkawang, tentu punya basis massa yang jelas. Meski tidak menutup peluang bagi dua pasangan calon lainnya.

Terlepas itu semua, semua pihak berharap siapapun yang memimpin, mampu mewujudkan tujuan akhir dari demokrasi, yakni menyejahterakan masyarakat seluruh dan seutuhnya.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017