Pontianak (ANTARA) - Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalbar mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalbar sampai dengan 31 Maret 2024 sudah mencapai Rp864,19 miliar.
"Dari angka penyaluran KUR tersebut menyasar 12.495 debitur. Kemudian dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama dari nilai mengalami peningkatan. Pada 2023 lalu di periode yang sama sekitar Rp366,11 miliar," ujar Kepala DJPb Kalbar, Kukuh Sumardono Basuki di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa penyaluran KUR terbesar terdapat di Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp124,37 miliar untuk 1.461 debitur. Kemudian baru diikuti oleh Kabupaten Kubu Raya dengan penyaluran sebesar Rp114,76 miliar untuk1.746 debitur," kata dia.
Menurutnya perubahan kebijakan KUR serta adanya platform Fintech (Financial Technology) sebagai alternatif pembiayaan yang dapat diakses oleh UMKM menjadi tantangan
tersendiri dalam penyaluran kredit program di Kalbar.
"Dalam hal ini perlu ditingkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengawal KUR dan UMi guna meningkatkan potensi perekonomian Kalbar," kata dia.
Sementara untuk penyaluran Ultra Mikro (UMi) di Kalbar sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai 5.950 Debitur dengan total penyaluran sebesar Rp25,79 miliar.
Penyaluran tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2023) sebesar Rp11,87 miliar.
"Kabupaten Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah penyaluran UMi terbesar di Kalbar dengan penyaluran sebesar Rp3,36 miliar untuk 760 debitur dan diikuti oleh Kabupaten Kapuas Hulu dengan penyaluran sebesar Rp3,20 miliar untuk 831 debitur," kata dia.