Sanggau (Antara Kalbar) - Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan (SMBP) dan pengurus Wanita Katholik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Santa Maria Paroki SMBP, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Sanggau memperingati usia yang kini masing-masing dua dan satu tahun.
   
Peringatan HUT kedua organisasi ini dirayakan pada Selasa (14/2) dan berlangsung dengan penuh kesederhanaan serta keakraban. Hadir pula Sekretaris Daerah Sanggau, AL Leysandri, Ketua DPP Paroki Katedral Hati Kudus Yesus, Ny Arita Apolina Hadi, DPRD Sanggau Susana, Ketua DPC WKRI Katedral Hati Kudus Yesus MAS Kartini, para Pastor Paroki, Ketua GOW Sanggau Ny Yohana Kusbariah, Pembina WKRI Ranting Santa Maria Paroki, SMBP, Bunut, Ny Agata Agnes Leysandri, Bendahara dan Pengurus DPP Paroki Katedral Hati Kudus Yesus serta Ketua Kring.
  
Ketua pengurus WKRI Ranting Santa Maria Paroki, SMBP, Bunut, Ny Ema Kulata Dedet mengungkapkan, organisasi itu terbentuk baru seumur jagung jadi masih banyak mengalami kekurangan serta harus lebih banyak belajar lagi dalam berbagai hal.     "Sebagai organisasi yang baru terbentuk pengurusnya. Jelas kami banyak mengalami kekurangan, untuk itu mohon bimbingan dan dukungan dari segenap elemen yang ada di WKRI," ujar wanita asal Sosok, Tayan Hulu ini.   
   
Kedepan kata Ema, WKRI Ranting Santa Maria Paroki, SMBP, Bunut masih memerlukan lebih banyak lagi dukungan, arahan serta bimbingan sehingga organisasi itu bisa berkembang dan berguna bagi umat.
   
Ketua DPC WKRI Katedral Hati Kudus Yesus MAS Kartini sempat memuji organisasi tersebut, kendati pun baru seumur jagung namun kiprahnya dan kinerja boleh dikatakan sangat baik.
  
MAS Kartini berharap kedepan WKRI Bunut lebih baik lagi dalam membina umat. Kemudian, mengingat WKRI Bunut berdekatan dengan WKRI Cabang maka tak menutup kemungkinan kedepan bisa menjadi cabang juga. "Kita harapkan apa yang telah dicapai sekarang pertahankan," pintanya.
   
Sementara, Ketua DPP Katedral Hati Kudus Yesus, Ny Arita Apolina Hadi mengajak seluruh anggota WKRI untuk pertama-tama memberikan yang terbaik kepada keluarga baru dan organisasi. Sebab, jika tidak ada kebersamaan dalam keluarga, bagaimana bisa menjalin hubungan antara sesama dalam organisasi.
   
"Anggota WKRI harus berani merubah sikap, perilaku dan tingkah laku untuk menjadi lebih baik. Jadilah cahaya bagi orang lain dengan penuh kerelaan diri," ajaknya.
   
Arita berharap, wanita pengurus WKRI Bunut bisa lebih berdaya, memiliki arti dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat serta tidak hanya untuk umat Katolik tetapi juga seluruh masyarakat di Kabupaten Sanggau.
   
Selain itu, lebih maju dalam melayani, baik di lingkungan gereja dan membuat program-program yang bermanfaat bagi semua masyarakat. "Kami harapkan, pengurus WKRI Bunut ini pada khususnya untuk merapatkan barisan dan bersama-sama melayani di gereja dan di lingkungan masyarakat luas," harapnya.
   
Pastor Paroki, Pastor R Riadi Pr mengucapkan terima kasih dengan kiprah WKRI Ranting Bunut tersebut, yang telah sangat membantu saat ini. Untuk itu, kedepan diharapkan lagi kerjasama yang lebih optimal. Selain itu, hendaknya kedepan WKRI Ranting Bunut tersebut membuat program journey ke kampung-kampung guna untuk pembinaan ibu-ibu pengurus di tingkatan bawah. "Jika nantinya ada, jelas upaya pembinaan untuk ibu-ibu di pengurus tingkat desa dan dusun bisa terealisasi. Maka roda organisasi hingga tingkat bawah bisa optimal, kemudian pembinaan pun bisa berjalan," kata dia.
   
Rangkaian perayaan HUT kedua organisasi itu, dimulai dengan peniupan lilin dan pemotongan tumpeng oleh Pastor Ajung Pr serta pembacaan doa di laksanakan Pastor Leonardus Kupit Pr. Kemudian, tukar-menukar kado, bagi-bagi coklat serta doorprize. Saat itu pengurus Ranting Santa Maria Paroki, SMBP, Bunut menyiapkan beberapa kado untuk undangan. Selanjutnya, rangkaian kegiatan itu diisi dengan arisan ibu-ibu.


Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017