Sambas (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Ilham Sehan mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan langkah antisipasi terhadap penyakit rabies di daerah tersebut.
"Langkah tersebut satu di antara yakni penyuntikan terhadap anjing sebagai sumber pembawa virus di beberapa kecamatan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa kecamatan yang dimaksud meliputi Kecamatan Subah, Sajingan, Subah, Tebas dan Pemangkat. Menurutnya beberapa daerah yang dilakukan penyuntikan terhadap anjing milik warga tersebut untuk daerah yang memiliki perbatasan dengan daerah luar Sambas.
Baca: Menkes Peringati Hari Rabies Sedunia di Kalbar
"Saat ini untuk penyuntikan vaksin rabies terhadap anjing diutamakan di daerah-daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan daerah lain, katanya.
Ia memaparkan berdasarkan data pada 2016 lalu, jumlah populasi anjing terbanyak di Kecamatan Tebas. Menurutnya dari tiga desa saja di kecamatan tersebut mencapai 900 ekor, yakni di Desa Seret Ayon 300 ekor, Maribas 250 ekor, Seberkat 350 ekor.
"Dan data yang ada merupakan anjing yang ada pemiliknya, belum ditambah anjing liar. Angka yang tentu juga lumayan banyak," paparnya.
Baca: Menkes Canangkan Kalbar Bebas Rabies
Sementara katanya untuk kasus gigitan anjing di Sambas pada tahun lalu terdapat empat kasus gigitan.
"Dari kasus yang dilaporkan, ada empat gigitan yakni dua gigitan anjing, satu gigitan kucing serta satu gigitan kera. Semuanya telah dilakukan tindakan dan hasilnya kita bersyukur negatif rabies. Namun hingga sekarang kita tentu waspada agar ini tidak ada di Sambas sebab di daerah lain di Kalbar banyak sudah menjadi korban rabies," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Langkah tersebut satu di antara yakni penyuntikan terhadap anjing sebagai sumber pembawa virus di beberapa kecamatan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa kecamatan yang dimaksud meliputi Kecamatan Subah, Sajingan, Subah, Tebas dan Pemangkat. Menurutnya beberapa daerah yang dilakukan penyuntikan terhadap anjing milik warga tersebut untuk daerah yang memiliki perbatasan dengan daerah luar Sambas.
Baca: Menkes Peringati Hari Rabies Sedunia di Kalbar
"Saat ini untuk penyuntikan vaksin rabies terhadap anjing diutamakan di daerah-daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan daerah lain, katanya.
Ia memaparkan berdasarkan data pada 2016 lalu, jumlah populasi anjing terbanyak di Kecamatan Tebas. Menurutnya dari tiga desa saja di kecamatan tersebut mencapai 900 ekor, yakni di Desa Seret Ayon 300 ekor, Maribas 250 ekor, Seberkat 350 ekor.
"Dan data yang ada merupakan anjing yang ada pemiliknya, belum ditambah anjing liar. Angka yang tentu juga lumayan banyak," paparnya.
Baca: Menkes Canangkan Kalbar Bebas Rabies
Sementara katanya untuk kasus gigitan anjing di Sambas pada tahun lalu terdapat empat kasus gigitan.
"Dari kasus yang dilaporkan, ada empat gigitan yakni dua gigitan anjing, satu gigitan kucing serta satu gigitan kera. Semuanya telah dilakukan tindakan dan hasilnya kita bersyukur negatif rabies. Namun hingga sekarang kita tentu waspada agar ini tidak ada di Sambas sebab di daerah lain di Kalbar banyak sudah menjadi korban rabies," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017