Singkawang (Antara Kalbar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang menggelar musyawarah guru mata pelajaran ujian nasional (UN), mengingat hasil try out yang dilakukan masih sangat jauh dari harapan. 

"Setelah melaksanakan try out kemarin, hari ini seluruh guru di empat mata pelajaran yang di ujian nasional-kan dan guru yang mengajar di USBN, bersama kepala sekolahnya kita undang untuk mengungkap fakta, lantaran hasil try out masih sangat jauh dari harapan," kata Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, Asmadi, Jumat. 

Dalam musyawarah itu pihaknya mendatangkan pakar pendidikan, dr Arya Djalil dan guru-guru terbaik Singkawang yang sudah dilatih oleh Dirjen guru dan tenaga pendidikan di pusat guna membedah hasil ini. Karena dari hasil Try Out kemarin, katanya, ternyata masih banyak masalah yang harus di benahi.

"Kita ungkap secara jujur, bahwa rata-rata dari empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika dan IPA itu masih jauh dari harapan. Kalau kita mau aman, minimal rata-rata di empat mata pelajaran adalah 6,5," tuturnya.

Berkaca dari dari hasi Try Out kemarin, jelas Asmadi, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, nilai rata-rata 51,95. Untuk bahasa Inggris nilai rata-rata 40,80.

"Sedangkan untuk IPA nilai rata-rata 41,39 dan matematika 33,45," katanya.

Inilah yang harus pihaknya bedah dan analisis bersama-sama, untuk menetukan langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh untuk memperbaikinya. Mengingat Kota Singkawang salah satu kota yang menjadi barometer kualitas pendidikan di Kalbar.

"Maka dari itu, jangan malu untuk mengungkap segala kelemahan yang ada. Dari kelemahan inilah, untuk kita menyusun apa-apa saja langkah kita untuk memperbaikinya," ungkapnya. 

Asmadi menuturkan, pendidikan dibangun dengan kejujuran dan keterbukaan. Dan kita, katanya, harus berani menyampaikan data sesuai fakta.

"Apakah masalahnya dari guru, sebelum kita menyalahkan kepada siswa," katanya.

Sementara itu, berdasarkan PermendikbudNo 3 tahun 2017, terang Asmadi, bahwa penilaian hasil belajar itu dilakukan oleh pemerintah dan satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar yang dilakukan pemerintah, katanya, dilaksanakan melalui ujian nasional (UN). "Untuk SMP meliputi empat mata pelajaran, antaralain, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, dan Bahasa Inggris," tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, pelaksanaan ujian nasional (UN) dilaksanakan dengan dua cara. Yakni, pelaksanaan melalui ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan dilaksanakan dengan ujian nasional berbasis pensil dan kertas (UNPK).

Dari 33 SMP di Kota Singkawang, ujarnya, sedikitnya ada empat SMP yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di tahun 2017.

"Antaralain, SMPN 1 menginduk ke SMKN 1, SMPN 3 menginduk ke SMAN 3, SMPN 4 menginduk ke SMKN 2, dan SMP Barito menginduk ke SMK Mudita," jelasnya.

Sedangkan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan, terangnya, dilaksanakan melalui ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang meliputi tiga mata pelajaran, antaralain pendidikan agama, PPKN, dan IPS.

"Tiga mata pelajaran ini yang menyangkut dengan USBN," katanya.

Menurutnya, Pemkot Singkawang dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, telah menggelar Try Out yang dilaksanakan oleh MKKS. Dan juga sudah melaksanakan uji coba pelaksanaan UNBK tanggal 23,24 dan 25 Februari kemarin.

"Dan Senin (27/2) besok, kita kembali melaksanakan Try Out ujian nasional berbasis pensil dan kertas (UNPK)," katanya.***4***

(KR-RDO)



Nurul H

(U.KR-RDO/B/N005/N005) 24-02-2017 21:42:50

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017