Sambas (Antara Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili dalam acara "closing charatecter building" dan pelantikan pengurus Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) mengajak mahasiswa Poltesa tersebut menjadi insan yang cendikia, berahklak dan menjadi simbol yang baik terhadap kampusnya.
"Mahasiswa merupakan simbol kemajuan dan pembangunan kampus, bangsa dan negara termasuk untuk membangun Sambas," ujarnya di Sambas, Kamis.
Atbah juga mengajak mahasiswa untuk mendukung dan menjadikan Sambas yang berakhlakul karimah sebagaimana visi dan misi pemerintahannya untuk mewujudkan Sambas yang berakhlakul karimah, unggul dan sejahtera.
"Apa yang menjadi visi dan misi saya ke depan tentu tidak lepas dari kontribusi mahasiswa Sambas," kata dia.
Sementara itu Wakil Direktur I Politeknik Negeri Sambas, Yuliansyah mengatakan mahasiswa merupakan agen perubahan yang dituntut bergerak dan kontribusi dalam membawa suatu bangsa dan negara ke arah lebih baik.
"Mahasiswa berada di garis penghubung atau kelas menengah yang selalu bisa berkomunikasi dengan kelas atas dan bawah. Itulah mengapa mahasiswa selalu menjadi ikon perubahan yang selalu dinanti-nanti untuk menyuarakan ketidakadilan di bangsa ini," kata dia.
Ia juga menambahkan mahasiswa juga dituntut untuk cerdas di bidang akademis dan emosional serta spiritual.
"Kecerdasan secara akademik saja tidaklah cukup bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat namun juga dituntut untuk selalu cerdas secara emosional dan spiritual. Kecerdasan emosional wadahnya bisa didapatkan lewat kelembagaan kemahasiswaan dalam meningkatkan kapasitas di luar kegiatan akademis," pesannya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Mahasiswa merupakan simbol kemajuan dan pembangunan kampus, bangsa dan negara termasuk untuk membangun Sambas," ujarnya di Sambas, Kamis.
Atbah juga mengajak mahasiswa untuk mendukung dan menjadikan Sambas yang berakhlakul karimah sebagaimana visi dan misi pemerintahannya untuk mewujudkan Sambas yang berakhlakul karimah, unggul dan sejahtera.
"Apa yang menjadi visi dan misi saya ke depan tentu tidak lepas dari kontribusi mahasiswa Sambas," kata dia.
Sementara itu Wakil Direktur I Politeknik Negeri Sambas, Yuliansyah mengatakan mahasiswa merupakan agen perubahan yang dituntut bergerak dan kontribusi dalam membawa suatu bangsa dan negara ke arah lebih baik.
"Mahasiswa berada di garis penghubung atau kelas menengah yang selalu bisa berkomunikasi dengan kelas atas dan bawah. Itulah mengapa mahasiswa selalu menjadi ikon perubahan yang selalu dinanti-nanti untuk menyuarakan ketidakadilan di bangsa ini," kata dia.
Ia juga menambahkan mahasiswa juga dituntut untuk cerdas di bidang akademis dan emosional serta spiritual.
"Kecerdasan secara akademik saja tidaklah cukup bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat namun juga dituntut untuk selalu cerdas secara emosional dan spiritual. Kecerdasan emosional wadahnya bisa didapatkan lewat kelembagaan kemahasiswaan dalam meningkatkan kapasitas di luar kegiatan akademis," pesannya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017