Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama wakil DPRD, Terry Ibrahim membuka acara konsultasi publik pembangunan jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sekadau-Sintang, Gardu Induk 150 kV Sintang, dan SUTT 150 kV Sintang-Nanga Pinoh yang diinisiasi PLN UIP Kalimantan Bagian Barat, Rabu.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini dilaksanakan di Balai Praja Kompleks Kantor Bupati Sintang.
Dalam sambutannya, Jarot mengungkapkan bahwa listrik masih menjadi salah satu persoalan utama di Sintang karena masih rendahnya pasokan listrik untuk masyarakat.
Menurutnya, secara keseluruhan 58 persen warga Sintang sudah menikmati listrik, namun hanya 36 persen desa saja yang sudah teraliri listrik.
"Prime mover pembangunan daerah yang sudah dicanangkan oleh Pemda Sintang ialah aksesibilitas terhadap sumber daya listrik, oleh sebab itu pembangunan jaringan SUTT ini sangat strategis bagi kita di Sintang," ujarnya, Rabu.
Lebih lanjut dikatakannya, seluruh unsur pimpinan daerah wajib membantu dengan memberikan pemahaman yang sama kepada masyarakat agar proses pembangunan ketenagalistrikan dapat berjalan lancar.
"Saya berpesan agar masyarakat dapat mendukung program pembangunan PLN dan bekerja sama dengan PLN untuk kepentingan bersama," kata dia.
Sementara itu, menurut Manajer Hukum, Komunikasi dan Pertanahan UIP Kalbagbar, Cokky Yuska mengatakan secara umum tujuan utama diadakannya konsultasi publik ini adalah untuk menginformasikan pada pemerintah daerah dan masyarakat setempat atas rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kabupaten Sintang.
"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan secara terbuka pada masyarakat tahapan pembangunan mulai dari proses pengadaan lahan, pemberian ganti rugi dan kompensasi hingga bagaimana pembangunan ini dilaksanakan," jelasnya
Ia menambahkan pembangunan SUTT tersebut dimulai dari ijin penetapan lokasi. Untuk jalur Sekadau-Sintang menurutnya terdapat 195 tower. Sedangkan untuk Sintang-Nanga Pinoh teradapat 179 tower.
"Sejauh ini permasalahan dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ialah pada saat pembebasan tanah terutama untuk membangun tower. Jadi, kita bersama Pemda dan aparaturnya berupaya untuk mengatasi hal ini sejak awal melalui kegiatan konsultasi publik ini," ungkap Cokky.
Cokky berharap masyarakat semakin paham mengenai pembangunan yang dilakukan oleh PLN agar tidak terjadi beda persepsi.
"Selanjutnya kami akan tetap melakukan sosialisasi kepada warga di tingkat kecamatan. Hal ini supaya masyarakat benar-benar paham tentang apa yang PLN lakukan. Sehingga, kita dapat bekerja sama dan membangun Sintang bersama Pemda dengan nyaman," tegasnya.
Sementara itu juga, menanggapi kegiatan yang ada Kepala Bagian PDT dan ESDA, Asmidi, menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini Pemerintah Daerah ingin mengumpulkan saran dan pendapat para pejabat terkait rencana pembangunan SUTT dan Gardu Induk di Sintang.
"Harapannya kita dapat berpartisipasi aktif dalam memberikan sumbang saran terkait rencana pembangunan SUTT dan Gardu Induk di Sintang," jelas Asmidi.
Menururnya dukungan dari setiap pihak untuk kelancaran pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menjadi hal yang utama agar upaya pembangunan dan pengembangan ketenagalistrikan dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.
"Demi peningkatan kemajuan pembangunan dan perekonomian masyarakat Kalbar pada umumnya dan Kabupaten Sintang pada khususnya ini harus didukung semua pihak," harapnya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini dilaksanakan di Balai Praja Kompleks Kantor Bupati Sintang.
Dalam sambutannya, Jarot mengungkapkan bahwa listrik masih menjadi salah satu persoalan utama di Sintang karena masih rendahnya pasokan listrik untuk masyarakat.
Menurutnya, secara keseluruhan 58 persen warga Sintang sudah menikmati listrik, namun hanya 36 persen desa saja yang sudah teraliri listrik.
"Prime mover pembangunan daerah yang sudah dicanangkan oleh Pemda Sintang ialah aksesibilitas terhadap sumber daya listrik, oleh sebab itu pembangunan jaringan SUTT ini sangat strategis bagi kita di Sintang," ujarnya, Rabu.
Lebih lanjut dikatakannya, seluruh unsur pimpinan daerah wajib membantu dengan memberikan pemahaman yang sama kepada masyarakat agar proses pembangunan ketenagalistrikan dapat berjalan lancar.
"Saya berpesan agar masyarakat dapat mendukung program pembangunan PLN dan bekerja sama dengan PLN untuk kepentingan bersama," kata dia.
Sementara itu, menurut Manajer Hukum, Komunikasi dan Pertanahan UIP Kalbagbar, Cokky Yuska mengatakan secara umum tujuan utama diadakannya konsultasi publik ini adalah untuk menginformasikan pada pemerintah daerah dan masyarakat setempat atas rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kabupaten Sintang.
"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan secara terbuka pada masyarakat tahapan pembangunan mulai dari proses pengadaan lahan, pemberian ganti rugi dan kompensasi hingga bagaimana pembangunan ini dilaksanakan," jelasnya
Ia menambahkan pembangunan SUTT tersebut dimulai dari ijin penetapan lokasi. Untuk jalur Sekadau-Sintang menurutnya terdapat 195 tower. Sedangkan untuk Sintang-Nanga Pinoh teradapat 179 tower.
"Sejauh ini permasalahan dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ialah pada saat pembebasan tanah terutama untuk membangun tower. Jadi, kita bersama Pemda dan aparaturnya berupaya untuk mengatasi hal ini sejak awal melalui kegiatan konsultasi publik ini," ungkap Cokky.
Cokky berharap masyarakat semakin paham mengenai pembangunan yang dilakukan oleh PLN agar tidak terjadi beda persepsi.
"Selanjutnya kami akan tetap melakukan sosialisasi kepada warga di tingkat kecamatan. Hal ini supaya masyarakat benar-benar paham tentang apa yang PLN lakukan. Sehingga, kita dapat bekerja sama dan membangun Sintang bersama Pemda dengan nyaman," tegasnya.
Sementara itu juga, menanggapi kegiatan yang ada Kepala Bagian PDT dan ESDA, Asmidi, menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini Pemerintah Daerah ingin mengumpulkan saran dan pendapat para pejabat terkait rencana pembangunan SUTT dan Gardu Induk di Sintang.
"Harapannya kita dapat berpartisipasi aktif dalam memberikan sumbang saran terkait rencana pembangunan SUTT dan Gardu Induk di Sintang," jelas Asmidi.
Menururnya dukungan dari setiap pihak untuk kelancaran pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menjadi hal yang utama agar upaya pembangunan dan pengembangan ketenagalistrikan dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.
"Demi peningkatan kemajuan pembangunan dan perekonomian masyarakat Kalbar pada umumnya dan Kabupaten Sintang pada khususnya ini harus didukung semua pihak," harapnya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017