Putussibau (Antara Kalbar) - Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Sri Hartoyo mengatakan pengembangan ekonomi daerah perbatasan harus dilakukan menyeluruh salah satunya dengan pembangunan jalan lingkar untuk pengembangan perbatasan.

"Pusat ekonomi di Badau ini sudah ada tinggal kita kembangkan lagi dengan membangun jalan lingkar untuk menumbuhkan permukiman disekitar perbatasan," kata Hartoyo di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat.

Ia menjelaskan, pengembangan lainnya juga membutuhkan dukungan lintas sektoral khususnya pembangunan jalan perbatasan yang dilakukan secara swakelola bersama Satuan Zeni TNI AD untuk membuka kawasan yang masih terisolir di perbatasan.

Dikatakan Hartoyo, pembangunan infrastruktur permukiman untuk mendukung kawasan perbatasan Badau dengan alokasi dari APBN Rp106,6 miliar dengan progres konstruksi saat ini sebesar 71,41 persen dan akan selesai tahun ini.

"Pembangunan untuk daerah perbatasan akan terus dilakukan sesuai dengan program nawacita pak Jokowi," tutur Hartoyo.

Pembangunan tahap II PLBN Badau dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) akan dilaksanakan tahun ini.

"Tahun ini, Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan PLBN Tahap II yaitu zona sub inti dan pendukung dengan kotrak multiyears 2017 - 2018 sebesar Rp167 miliar," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono ketika mendampingi presiden saat peresmian PLBN Badau di Kapuas Hulu, Kamis.

Menurut Basuki, pembangunan tersebut berupa perumahan petugas kepabeanan, keimigrasian, karantina, dan pengamanan, rumah ibadah, tempat makan, Wisma Indonesia, gedung serbaguna, kantor pengelola, serta pekerjaan pendukung lainnya.

Basuki juga mengatakan selain PLBN juga akan dibangun pasar modern dengan tujuan untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi diperbatasan sehingga penduduk negara tetangga juga bisa membeli barang dari Indonesia.

Terkait peresmian PLBN menurut Basuki merupakan pembangunan tahap satu yaitu zona inti PLBN, diatas lahan seluas 8,8 hektare dengan total luas bangunan 7.619 m2 dan biaya pembangunan sebesar Rp153 miliar.

Adapun bangunan yang berada pada zona inti meliputi Bangunan Utama PLBN, Pos Lintas Kendaraan Pemeriksaan, Bangunan Pemeriksaan Kargo, Bangunan Utilitas, Monumen, Gerbang Kedatangan dan Keberangkatan, serta Hardscape dan Landscape.

"Kawasan yang diharapkan dapat melayani hingga 360 pelintas per hari sampai dengan tahun 2025," tutur Basuki.

Bahkan lanjut Basuki pembangunan gedung PLBN Badau itu mengusung budaya lokal Kalimantan dengan mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Panjang, penggunaan ornamen lokal, serta penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building).

(T.T011/M019)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017