Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memberikan dukungan penuh kepada PLN untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) di provinsi itu.

"Pemprov Kalbar mendukung upaya PT PLN Kembangkan PLTBM di Kalbar, dan kita akan membuka peluang seluas-luasnya hal itu," kata M Zeet, saat membuka Forum Diskusi Pemanfaatan Biomassa untuk penyediaan tenaga listrik yang merata dan terjangkau bagi rakyat di Kalbar, Kamis.

Terkait hal itu, dirinya berharap, dengan adanya pengembangan PLTBM di Kalbar tersebut dapat menyatukan pemahaman tentang kondisi ketenagalistrikan saat ini, serta upaya-upaya yang akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Kalbar.

"Tenaga listrik sangat penting untuk menunjang pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia saat yang masih alami kekurangan tenaga listrik," tuturnya.

Dikatakannya, pemerintah mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan listrik, dan sampai saat ini, hampir seluruh kebutuhan listrik di Kalbar dilayani oleh PLN Kalbar.

"Namun, karena keterbatasan, PLN masih belum bisa memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang merata bagi masyarakat Kalbar terutama pada daerah yang jauh dan terisolasi," tuturnya.

Pembangkit Listrik yang digunakan untuk memenuhi d kebutuhan listrik masyarakat saat itu, sebagian besar masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), dimana sumber energi pembangkitnya menggunakan minyak solar yang merupakan jenis bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui dan cadangannya terbatas dan terus berkurang.

"Hal ini tentu diperlukan upaya penganekaragaman (diversifikasi) sumber energi sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik ini," katanya.

M Zeet menjelaskan, Daya Mampu Nasional (DMN) pada sistem kelistrikan PT PLN Kalbar per November 2016, 594MW dan beban puncak sebesar 417MW termasuk pembangkit pada sistem isolates, dengan rasio Elektrifikasi sebesar 77,76 persen, dan rasio desa berlistrik 62,28 persen.

"Rasio elektrifikasi Kalbar masih berada di bawah angka rata-rata rasio elektrifikasi nasional yakni sebesar 84,12 persen," katanya.

Dijelaskannya, dengan kondisi ini, masih banyak daerah dan desa di pedalaman serta terisolasi belum tersentuh oleh layanan listrik ini, sehingga diperlukan penambahan kapasitas pembangkit listrik dalam rangka meningkatkan keandalan dan kontinuitas pelayanan listrik ke seluruh wilayah di Kalbar.

"Percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalbar sudah merupakan sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saya harap, PT PLN Kalbar sebagai BUMN dapat berperan dalam proses pembangunan di Kalbar," kata M Zeet.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017