Semarang (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya memaparkan keberhasilan penerapan teknologi tanam "Hazton" saat Rapat Koordinasi Pemerintah, pemerintah daerah dan Bank Indonesia di Gumaya Tower, Semarang, Jumat.
Hadir dalam rapat tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia se-Indonesia.
Selain Kalbar, yang juga memaparkan keberhasilan daerah adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Teknologi tanam Hazton adalah metode alternatif menanam padi yang mampu meningkatkan produktivitas petani hingga dua kali lipat.
Cara tanam ini dikembangkan oleh Hazairin yang juga Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar dan Anton Kamarrudin, stafnya.
Tahun 2016, Kalbar mendapat alokasi dari Kementan untuk menerapkan teknologi tanam tersebut. Dari sejumlah lokasi panen, terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
Di Kabupaten Sambas, dari semula 3 ton hingga 6 ton, naik menjadi 8 ton hingga 12 ton.
"Kalau petani produksinya meningkat, kesejahteraannya juga akan meningkat," ujar Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya.
Rakor tersebut mengangkat tema "Mendorong Reformasi Pangan Dalam Rangka Menjamin Ketersediaan Pangan dan Keterjangkauan Harga Bagi Masyarakat, serta Mengurangi Kesenjangan Kesejahteraan".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Hadir dalam rapat tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia se-Indonesia.
Selain Kalbar, yang juga memaparkan keberhasilan daerah adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Teknologi tanam Hazton adalah metode alternatif menanam padi yang mampu meningkatkan produktivitas petani hingga dua kali lipat.
Cara tanam ini dikembangkan oleh Hazairin yang juga Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar dan Anton Kamarrudin, stafnya.
Tahun 2016, Kalbar mendapat alokasi dari Kementan untuk menerapkan teknologi tanam tersebut. Dari sejumlah lokasi panen, terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
Di Kabupaten Sambas, dari semula 3 ton hingga 6 ton, naik menjadi 8 ton hingga 12 ton.
"Kalau petani produksinya meningkat, kesejahteraannya juga akan meningkat," ujar Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya.
Rakor tersebut mengangkat tema "Mendorong Reformasi Pangan Dalam Rangka Menjamin Ketersediaan Pangan dan Keterjangkauan Harga Bagi Masyarakat, serta Mengurangi Kesenjangan Kesejahteraan".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017