Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah petani di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat mengeluhkan sulitnya menjual gabah padi pada musim panen kali ini dan kalaupun ada yang membeli harganya terbilang rendah.

"Kita kesulitas menjual gabah padi. Harga yang dibeli pengumpul sangat tidak sesuai, padahal harga kebutuhan pokok semuanya mengalami kenaikan," ucap Syahrial, seorang petani dari Kecamatan Jawai, saat dihubungi, Sabtu.

Syahrial mengatakan harga padi di saat ini Rp4 ribu perkilogram. Dengan harga tersebut katanya sangat tidak sesuai harapan petani yang ada.

"Kembali, harga padi yang dibeli dari petani saat ini, rasanya tidak layak dan jelas merugikan petani. Padi petani hanya dibeli dengan harga R 4 ribu, dengan harga seperti itupun jarang mau membeli," kata dia.

Padahal kata Syariah bahwa hasil padi merupakan sumber penghasilan petani berasal dari padi yang selanjutnya dijual untuk memenuhui kebutuhan yang lainya.

Ia menyebutkan kondisi penurunan harga jual padi sudah menjadi masalah klasik yang selalu saja dialami oleh petani ketika panen tiba. Menurutnya pada sisi oleh pemerintah petani diminta untuk meningkatkan hasil pertanian dengan berbagai program. Semua program untuk peningkatan produksi pertanian, semuanya dilaksanakan oleh petani. Seperti program Hazton misalnya, juga telah diterapkan oleh petani.

"Namun ketika produksi sudah melimpah, harga padi yang dibeli dari petani sangat tidak sesuai dengan biaya produksi. Dengan kondisi yang ada kita mengharapkan kehadiran pemerintah, dalam memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh petani," katanya.

(U.KR-DDI/M019)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017