Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa mengatakan, pada tahun 2017 pihaknya menyiapkan 58 ribu vaksin anti rabies (VAR) untuk anjing.

"Untuk tahun ini, kita sudah menyiapkan 8.000 vaksin anti rabies (VAR) yang bersumber dari APBD Kalbar 2017. Sedangkan dari APBN hanya disediakan anggaran untuk 50.000, sehingga jika ditotalkan 58.000 vaksin yang bakal tersedia," kata Manaf di Pontianak.

Dia menjelaskan, dari jumlah vaksin tersebut jelas masih jauh dari angka kebutuhan, karena berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, jumlah populasi anjing di daerah tertular sebanyak 175.000 ekor.

"Itu data sementara. Dengan demikian, jumlah vaksin yang ada hanya bisa memenuhi setengah dari populasi anjing," tuturnya.

Dengan keterbatasan itu Manaf menawarkan alternatif agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan membunuh anjing liar atau yang diliarkan.

"Untuk melakukan itu memang tidak muda membalikkan telapak tangan. Perlu mekanisme yang jelas yang dibuat dalam kesepakatan desa," katanya.

Manaf menambahkan, agar tidak sembarangan membunuh anjing liar, masyarakat diminta untuk bekerja sama dengan kepolisian.

"Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah, masyarakat jangan lagi memelihara anjing jika sengaja diliarkan," kata Manaf.

Secara internal, lanjut dia, juga dibutuhkan kerja sama dengan petugas di lapangan. Tujuannya untuk memastikan kepastian hewan tersebut pengidap rabies atau tidak.

Caranya jika setiap ada kasus gigitan maka hewan yang menggigit jangan langsung dibunuh. Petugas harus melakukan observasi selama 14 hari.

"Jika hewan itu mati maka wajib hukumnya untuk dites di laboratorium dan jika positif ambil tindakan lanjut. Korban gigitannya harus segera divaksin sebanyak empat kali, kemudian anjing lainnya juga harus segera divaksinasi dan membunuh anjing liar," tuturnya.

Sedangkan solusi untuk keterbatasan anggaran, Manaf menawarkan untuk menetapkan status gawat darurat. Jika itu dilakukan maka daerah tertular mendapat anggaran untuk mengendalikan kasus rabies dari alokasi dana tanggap darurat dari APBD masing-masing kabupaten/kota.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017