Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas, berharap Bea dan Cukai sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab dalam pengawasan barang dan orang di perbatasan terutama di PLBN Aruk, bekerja profesional dalam rangka menekan masuknya barang ilegal di daerah tersebut.
"Jajaran Kantor Bea dan Cukai diharapkan bekerja secara profesional dan jujur untuk meminimalisir masuknya barang illegal termasuk narkoba. PLBN di Sambas saat ini, tepatnya yang di Aruk kan sudah resmi dibuka dari jajaran Bea Cukai," kata anggota DPRD Kabupaten Sambas, Tjong Tji Hok saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Selain itu juga mendorong pihak-pihak lainnya juga melakukan pengawasan untuk meminimalisir kebocoran di PLBN Aruk. Bila perlu dikatakannya dilakukan inspeksi mendadak.
"Inspeksi mendadak ke PLBN boleh dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya di wilayah tersebut," kata dia.
Saat ini dirinya tengah menyampaikan usulan kepada unsur pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Sambas untuk bisa membuat jadwal kunjungan ke PLBN Aruk.
"Kita juga berharap kawan-kawan di DPRD Sambas, terutama komisi yang membidanginya memiliki agenda kunjungan rutin ke PLBN. Hal itu dilakuka agar kondisi PLBN terawasi," papar dia.
Sementara sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Kalbar, Saifullah Nasution mengakui jika saat ini pengawasan di perbatasan masih jauh dari kata sempurna.
Menurutnya, masih banyak kelemahan-kelemahan yang kemungkinan terus dimanfaatkan oleh pelaku penyelundupan narkoba.
"Perbatasan itu tanggung jawab pertama adalah Bea Cukai secara regulasi. Namun hingga saat ini masih banyak kekurangan di antaranya SDM dan peralatan yang ada belum menggambarkan yang sempurna. Dengan kondisi yang ada kita akan berkoordinasi dengan Polda Kalbar untuk menerjunkan anjing pelacak (K9). Dengan harapan, kelemahan dari sisi personil bisa tertutupi," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017