Sanggau (Antara Kalbar) - Tahun ini PT Antam (Persero) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Tayan (Antam – UBPB Tayan) bersama PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) akan memberikan beastudi dan tugas akhir bagi 100 mahasiswa D3 dan S1.
   
General Manager Antam – UBPB Tayan, Abdul Hadi Aviciena menyampaikan bahwa program pendidikan dipilih menjadi fokus pada tahun ini untuk menjawab kebutuhan di wilayah IUP sekaligus mendukung "7 brand images" Kabupaten Sanggau, yaitu Sanggau Pintar sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.
   
Pada pembukaan koordinasi yang melibatkan Muspika dan 6 orang tim yang ditunjuk dari Kecamatan Tayan Hilir, Toba, dan Meliau, Herman Bala Galugu selaku HR and GA Director PT ICA menjelaskan bahwa Antam dan ICA memperhatikan tingkat pendidikan masyarakat di sekitar.
   
Sehingga pada tahun ini program pendidikan diberikan untuk tiga kecamatan di sekitar perusahaan. Mahasiswa yang menerima program ini dapat memanfaatkan untuk beastudi maupun penyelesaian tugas akhir dengan cakupan yang lebih luas yaitu mahasiswa dari universitas negeri dan swasta di seluruh Indonesia serta tanpa membatasi jurusan.
  
Supaya program ini dari sisi proses partisipatif, terbuka, dan tepat sasaran, fasilitasi terhadap koordinasi dilakukan langsung oleh pengelola CSR di Antam – UBPB yaitu Munadji selaku GA, ER, and CSR Manager bersama stafnya Wydia Fermata sebagai CSR Jr Specialist dan pengelola CSR PT ICA, Heri selaku CSR and ER Manager bersama stafnya Siti Anisah M. sebagai CSR Superintendent.



Munadji menambahkan bahwa program ini merupakan program yang sudah dinantikan lama oleh masyarakat sehingga Antam dan ICA akan tetap menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat Tayan Hilir, Toba, dan Meliau.
   
"Cakupan sasaran program memang diberikan kepada wilayah Tayan Hilir, Toba, dan Meliau dengan mempertimbangkan keterbatasan perusahaan dan agar jumlah penerima maupun nilai yang diterima dapat memadai," kata Wydia.
   
Secara khusus, lanjut dia, program ini memang diprioritaskan bagi mahasiswa dengan latar belakang ekonomi yang kurang mampu, sehingga prestasi akademis menjadi nilai tambahan. Pertimbangan ini dibuat karena CSR diarahkan untuk pemberdayaan bagi siswa dari ekonomi lemah yang relatif tidak mungkin mendapatkan beastudi dari universitas ketika prestasi tidak memadai.   

"Tentu saja kunci dari keberhasilan program ini adalah pada publikasi dan keterlibatan berbagai pihak, sehingga dapat menjangkau kepada mereka yang memang membutuhkan, misalnya terancam berhenti kuliah akibat kekurangan biaya, dan lain-lain," ujar dia.
   
Oleh karena itu, pihaknya mengoptimalkan keberadaan berbagai media dan membuka diri terhadap saran dan masukan berbagai pihak untuk meningkatkan publikasi dalam program ini. "Penjaringan dan penerimaan berkas dilakukan melalui masing-masing kecamatan dengan batas akhir penerimaan berkas adalah pada 12 Mei 2017," kata wanita berhijab ini.
   
Program ini juga disasarkan pada masyarakat asli agar dapat meningkatkan kompetensi diri sehingga secara perlahan dapat berkompetisi di era yang semakin sarat persaingan dalam berbagai bidang. "Dalam rangka menjaga harmoni dan memperhatikan kekayaan sosial dan budaya sekitar, dalam proses seleksi juga dilibatkan berbagai pihak terkait untuk menjaga keberimbangan pemanfaatan program CSR”, disampaikan oleh Heri.
   
Intinya tegas Wydia, program bidang pendidikan ini tujuan besarnya adalah membantu pemerintah meningkatkan SDM dengan harapan penerima program adalah mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. 
   
"Nah, bila tidak banyak yang tahu program ini atau tidak tersosialisasi dengan baik, atau bila data calon yang masuk terbatas atau bahkan membludak. Maka kami akan dinamis menyesuaikan lagi standar seleksi agar yang menerima adalah yang paling mendekati sasaran awal. Oleh karena itu, kerjasama dengan berbagai pihak menjadi poin yang menentukan capaian program dan penerimaan masyarakat," pungkas wanita berkacamata ini.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017