Sintang  (Antara Kalbar) - Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Jarot Winarno mengatakan ada empat tantangan generasi muda Indonesia saat ini, sehingga perlu persiapan dan kesadaran dari kaum muda itu sendiri.

"Melihat anak muda sama dengan melihat harapan, kalau anak muda kita siapkan, kita sadarkan dia dengan tantangan yang ada, kemudian kita beri instrumen agar dia bisa menghadapi tantangan tersebut," kata Jarot saat menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sintang, Minggu malam (7/5).

Dikatakan Jarot kaum muda harus mampu menghadapi tantangan sebagai kunci kemajuan bangsa.

Menurut dia keempat tantangan tersebut yaitu kondisi kebhinnekaan negara yang sedang diuji dengan berbagai aksi massa.

Kemudian, kuatnya arus globalisasi yang menerpa, baik itu mengenai hoax, konten negatif dan narkoba.

Tantangan ketiga berkaitan dengan bonus demografi di tahun 2020, yang dapat saja berubah menjadi bencana jika kaum muda sebagai masyarakat produktif justru menganggur.

Serta untuk tantangan terakhir dengan kelangkaan energi fosil menjelang Indonesia Emas yang akan memicu proxy war, perang untuk menjaga suplai energi dunia.

Ditegaskan Jarot beberapa instrumen yang mesti disiapkan sebagai bekal bagi kaum muda diantaranya, menjaga lingkungan alam, menjaga hubungan sosial sama artinya dengan menjaga kelangsungan hidup kita sendiri.

Ia menjelaskan instrumen lain yang harus disiapkan pemuda yaitu kreasikan potensi diri.

Sementara itu Pembina PMKRI Cabang Sintang Mikael Eko menegaskan pembinaan merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi kader seperti PMKRI.

"Proses rekrutmen harus diikuti dengan pembinaan itulah kuncinya," tegas Eko.

Selain itu lanjut Eko Lakukan pelatihan-pelatihan sebagai proses pendidikan kaderisasi.

"Jika sudah melaksanakan hal tersebut, barulah dapat menghasilkan kader-kader yang berguna untuk gereja dan negara," kata Eko.

(T.KR-TFT/N005) 

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017