Pontianak (Antara Kalbar) - Manajer Operasional dan Servis PT Angkasa Pura II Cabang Pontianak Zulbrito Radikar meminta permainan layangan diawasi dengan ketat oleh pemerintah daerah di Kalimantan Barat supaya tidak masuk area jalur penerbangan udara langit Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

"Kami sangat mengkhawatirkan aktivitas permainan layangan karena bisa saja mengenai mesin baling-baling pesawat. Intinya kami itu sebenarnya paling dekat dengan bahaya tersebut, kami mohon layang-layang tidak terbang ke area jalur udara pesawat. Apalagi bandara kita sudah dilirik untuk mengangkut dan menurunkan penumpang dari maskapai internasional,"
ujarnya saat menjadi narasumber dalam Bincang Bersama Komunitas Peduli Listrik (KPL) di Pontianak.

Ia memaparkan saat ini Perda soal larangan tersebut sudah ada dan perlu ditegakkan oleh pihak terkait. Jika tidak dicegah maka akan membahayakan jiwa penumpang.

"Kita menilai dari Perda ada saksi tipiring. Namun bagi kita itu bisa pidana karena bayangkan tali layangan dari kawat menyentuh mesin pesawat terutama jenis ATR dan jatuh maka berapa penumpang menjadi korban. Belum lagi jatuh di permukiman. Itu kajian kita namun harapan kita tentu tidak demikian," kata dia.

Selama ini saja kata dia para maskapai internasional juga sudah ada mengeluh terhadap persoalan di bandara soal layangan. Hal itu menurutnya tentu akan diketahui oleh semua maskapai internasional lainnya.

"Jika demikian halnya tentu maskapai tidak berani dong untuk terbang. Jika tidak berani maka mobilitas orang dan barang melalui penerbangan akan sulit. Itu harus menjadi perhatian kita bersama," paparnya.

Pihaknya sendiri kata Zulbrito di kawasan area vital bandara juga sudah melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap bahaya layangan. Hal itu dilakukan untuk mencegah hal - hal tidak dinginkan dan tidak mengganggu penerbangan pesawat.

"Kembali kita minta semua mengatasi ini. Forum diskusi oleh KPL ini kami anggap membantu dan bisa menjadi langkah dan komitmen awal kita untuk peduli dengan sekitar," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017