Pontianak (Antara Kalbar) - Konsul General RI untuk Kuching, Jahar Gultom mengharapkan agar masyarakat Indonesia untuk tidak dengan mudah menyebarkan berita Hoax berbau suku, ras, agama dan antargolongan (SARA), mengingat hal tersebut juga akan menjadi perhatian negara lain.

"Maraknya pemberitaan Hoax terkait konflik antarsuku pada pelaksanaan Pekan Gawai Dayak dan Pawai Bela Ulama yang dilaksanakan pada 20 Mei kemarin di Pontianak, juga menjadi viral baik di media sosial maupun media konvensional yang ada di Sarawak, Malaysia," kata Jahar Gultom di Sarawak, Kamis.

Dia mengatakan, sampai saat ini, banyak pihak yang mempertanyakan kebenaran berita itu kepada Konjen RI di Kuching. Terkait hal itu, Jahar mengatakan, pihaknya cukup kewalahan untuk menjawab pertanyaan dan meluruskan informasi yang simpang siur tersebut.

Pasalnya, banyak TKI dan warga Sarawak yang dari salah satu suku yang khawatir atas kondisi keluarga mereka di Pontianak.

Terlebih, cukup banyak warga Sarawak yang rencananya akan mendatangi kegiatan PDG tersebut, namun urung karena adanya informasi Hoax tersebut.

"Informasi itu jelas merugikan kita, karena seharusnya banyak wisatawan dari Malaysia yang akan mengikuti PDG tersebut, namun mereka menjadi urung karena khawatir. Setidaknya ini bisa menjadi pelajaran bagi kita bersama agar kedepan, informasi Hoax ini tidak merugikan kita," tuturnya.

Dia menjelaskan, informasi Hoax berupa pesan teks dan foto atau video yang disebarkan memang tersebut cukup menyeramkan sehingga terus menjadi viral yang disebarkan oleh beberapa pihak melalui Whatsapp, BBM dan Facebook.

"Namun, kita sudah berusaha untuk mencari informasi jelas dan memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat Sarawak dan TKI kita agar mereka tidak khawatir. Dan memang benar bahwa saat itu dan sampai saat ini Pontianak dalam kondisi aman, dan tidak ada konflik," katanya.

Dikatakannya, seperti pada pelaksanaan press conference kepada media, tentang kegiatan IMWA 2017, sejumlah media Sarawak yang datang, kembali menanyakan informasi tersebut.

"Ya, kita tentu kembali meluruskan, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kita juga terus mengimbau kepada para TKI dan warga kita yang ada disini, agar tidak khawatir, karena kondisi Pontianak sangat aman dimana aparat keamanan juga masih `stand by` di lapangan," kata Jahar.
(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017