Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Bahidin Hifni mendorong Pemerintah Daerah Sambas untuk menata pemasaran jeruk siam agar tidak ada lagi terdengar petani menyampaikan keluhan sulitnya untuk memasarkan hasil pertanian tersebut.

"Saat ini yang perlu dipikirkan terkait jeruk siam Sambas adalah soal pemasarannya. Hal itu dikarenakan hingga saat harga masih tidak sesuai harapan petani," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Terkait dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat dalam pengembangan jeruk di Sambas yang seluas 500 hektare pada tahun ini ia sangat menyambut baik.

"Adanya bantuan tersebut kita bersyukur karena tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat petani khususnya petani jeruk," kata dia.

Ia menyebutkan dengan adanya penambahan luas tanam jeruk ke depan dipastikan jumlah produksi akan meningkat sehingga pasar yang dibutuhkan harus lebih luas.

"Pemerintah kabupaten Sambas harus memikirkan tindak lanjutnya seperti apa, supaya petani nantinya tidak merugi akibat jeruk tidak ada pembeli. Kembali harus diambil langkah dalam menghadapi panen raya agar harga jeruk tidak anjlok. Kita ingin hanya diberi bantuan penanaman, namun tanpa memikirkan pemasaran akan menyulitkan petani jeruk. Pemerintah harus menata tata niaga jeruk sebaik mungkin," ujarnya.

Dikatakannya saat ini harga jeruk saat ini sudah tidak sesuai dengan harapan para petani, dengan harga yang tidak sesuai dengan biaya produksi.

"Sekarang saja harga jeruk sudah turun. Apalagi nanti kalau ditambah dengan penambahan luas tanaman. Kalau dahulu menjual jeruk bisa dengan tujuan daerah yang tidak ada jeruk. Namun sekarang daerah tujuan pemasaran sudah ada tanaman jeruk," kata dia.

Sementara itu, Anggota DPRD Sambas lainnya, Sudarwin mengatakan jeruk Sambas agar dapat bersaing dengan jeruk daerah lain harus menjaga kualitas buah yang akan dikirim.

"Sekarang penghasil buah jeruk selain Sambas sudah banyak untuk itu kualitas buah jeruk harus bagus. Tidak mengirim buah jeruk yang mentah," katanya.

Kemudian Anggota DPRD yang juga pernah berbisnis jeruk, Bui Khiong menyebutkan bahwa jika kualitas buah jeruk sangat berpengaruh di pasaran.

"Jeruk Sambas memiliki citarasa yang berbeda dari daerah lain di Jawa atau Sumatera, kalau kondisi buah sudah matang. Dalam hal ini, pemerintah juga harus melakukan sosialisasi untuk tidak menjual jeruk yang belum benar-benar matang. Harus jeruk yang sudah benar-benar matang yang dijual," kata dia.

(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017