Sanggau (Antara Kalbar)- Bupati Sanggau Paolus Hadi S Ip, M Si mengungkapkan betapa pentingnya pendidikan, karena mencetak manusia menjadi pintar, cerdas dan kreatif.
   "Jadi pendidikan itu sangat berguna, karena bisa membuka pikiran, supaya pintar, cerdas dan kreatif," ujarnya saat acara Naik Dango di Dusun Tanak, Desa Semayang, Kecamatan Kembayan.
   Untuk itu tambah Hadi, Pemkab Sanggau sudah menyiapkan sarana-sarana pendidikan, diantaranya adalah beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Jawa Timur. Harapannya, untuk bisa maksimal dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Sanggau yang berkualitas di berbagai bidang.
    "Beasiswa ke Unitri ini diberikan untuk anak-anak Sanggau yang serius cari ilmu, untuk membuka celah dunia. Sehingga setelah selesai kuliah nanti mereka bisa menciptakan usaha sendiri, bahkan lapangan kerja baru untuk orang banyak, bukan minta kerja di Pemda. Sarjana tidak harus jadi PNS," ungkap dia.
    Dipaparkan, manusia pada zaman dulu hidupnya tergantung pada alam, tanah, air, udara, hutan. Namun di kehidupan modern saat ini harus ada keseimbangan SDM dengan sumber daya alam (SDA). Sebab, pada zaman sekarang tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam saja, kualiatas SDM harus ditingkatkan, namun tidak melupakan sejarah.  "Kabupaten Sanggau punya potensi tanah dan air, tapi banyak yang belum mampu mengelolanya dengan maksimal," timpalnya.
    Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa PH ini menghimbau masyarakat Dayak untuk tetap menjaga adat dan budaya. Ia mencontohkan pelaku budaya yang sulit dicari penerusnya yakni tukang pomang yang sudah tidak banyak, dan memang tidak bisa dilatih, karena harus punya bakat alam.
    Pada kesempatan yang sama Ketua DAD Kabupaten Sanggau Drs Yohanes Ontot, M Si yang juga Wakil Bupati Sanggau mengatakan perkembangan zaman dan teknologi merupakan tantangan untuk mempertahankan adat istiadat.  "Saat ini anak muda cenderung menggeluti teknologi. Tapi disisi lain anak muda juga berperan penting untuk menjadi generasi penerus adat istiadat warisan nenek moyang. Tantangan kita selaku orang tua sangat berat agar anak - anak muda bisa mengikuti keduanya budaya/ adat istiadat dan teknologi," tutur dia.
    Menurut Ontot, disamping kecerdasan, kepribadian juga mempengaruhi kualitas manusia itu sendiri. Ontot mencontohkan, orang Dayak di Kabupaten Sanggau tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang viral di media sosial.
    "Saya salut orang Dayak di Sanggau bisa menahan diri atas keributan yang terjadi beberapa saat yang lalu. Karena orang Dayak sudah cerdas, bisa memilah-milah informasi dengan benar dan bijak, sehingga bisa mengendalikan emosi. Hal itu membuktikan bahwa Sanggau tetap aman dan damai," ungkapnya.
    Ditambahkan, Tumenggung ketika dikukuhkan artinya punya tanggung jawab untuk masyarakat adat agar menjaga kerukunan. Walaupun Dayak memiliki hukum adat. Tapi orang Dayak juga tidak bisa lepas dari hukum negara yang harus dipatuhi. "Nah, karena kita tinggal di negara yang punya aturan," ujar dia.
    Ontot berpesan, hindari Tumenggung gadungan, yang bertindak sepihak dan dalam menyelesaikan masalah, malah mencari keuntungan pribadi dari masalah tersebut.


Pewarta: Muhammad Khusyairi/ Christ TCG Humas

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017