Pontianak (Antara Kalbar) - Sarawak Tourism Board (STB) tidak hanya menampilkan para pemusik dari berbagai dunia pada ajang Rainforest World Music Festival 2017 di Kampung Budaya, Kuching, 14 - 16 Juli.
  
"Ada berbagai kegiatan lain yang sudah disiapkan pada tahun ini, yang menunjukkan kekayaan seni, budaya dan tradisional dari tanah Borneo yang penuh misteri," kata Manajer Komunikasi STB, Barbara Atan.
  
Sejumlah kegiatan yang telah disiapkan seperti Sejarah dan Pertunjukan "Sape", Diskusi Budaya, Pertunjukan dari Sarawak Biodiversity Centre, Workshop Samba, Pustaka Bookaroo dan the Doodle Wallnes, serta Program-program Kebugaran.    
    
Sejarah dan Pertunjukan "Sape"
   
Warisan Sape Telang Usan adalah Proyek Budaya dan Warisan yang didukung oleh program tanggung jawab sosial Sarawak Energy Bhd (SEB), yang berkolaborasi dengan the JKKK of Kampung Long San, Baram.
   
Sejumlah musisi muda belajar tentang memahami dan cara bermain sape, alat musik tradisional khas Dayak, sembari terus menjaga kisah-kisah dan kepedulian sosial dari musik dan tarian yang dihasilkanan untuk tetap hidup.
  
Akan ada agenda harian mempelajari seni membuat sape, menyetelnya, sejarah dari sape itu sendiri, serta pentingnya instrumen tersebut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat adat Sarawak.

Diskusi Budaya
   
Untuk mempromosikan warisan budaya lokal, sebuah komunitas yakni the Friends of Sarawak Museum (FoSM) akan menggelar diskusi budaya dalam musik dan seni. Serta bagaimana seluk beluk menganyam dalam kehidupan masyarakat lokal. Tercatat sebagai organisasi nirlaba sejak tahun 2013, FoSM mempromosikan warisan budaya masyarakat Sarawak melalui museum.

Pertunjukan dari Sarawak Biodiversity Centre

The Sarawak Biodiversity Centre, bekerja mendokumentasikan pengetahuan dan kebiasaan masyarakat tradisional. Hasil yang diperoleh kemudian dipublikasikan secara ilmiah. Sekaligus menolong masyarakat lokal berproduksi dan memasarkan hasil yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan produksi.

Mereka akan berdiskusi, menampilkan berbagai tanaman dan produk perawatan diri yang berbahan dasar minyak LitSara®, diambil dari tanaman yang dimanfaatkan masyarakat lokal Sarawak.

Juga akan ada demontrasi bagaimana sari minyak tersebut dapat digunakan untuk aromaterapi dan sabun. Cara membuat sabun juga akan ditampilkan. Ini menunjukkan hutan hujan di Kalimantan kaya akan sumber daya alam dan memiliki beragam fungsi, yang kebanyakan belum diketahui dan dimanfaatkan.

Tarian Samba dari Brazil
 
Sesi ini akan digelar oleh Singapore School of Samba. Olah tubuh seperti tari yang dapat saling berinteraksi dengan yang lain, termasuk yang diminati banyak pengunjung RWMF.

Salah seorang instruktur dari the Singapore School of Samba akan memandu kelas tarian samba yang sangat populer.

Pustaka Bookaroo dan Doodle Wall

Pustaka Bookaroo akan membawa seni, kerajinan tangan dan musik untuk anak-anak usia 7 - 12 tahun. 

Khususnya untuk menggabungkan dua komponen, bercerita dan musik, bersama dengan RWMF. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan the Doodle Wall, dimana para pengunjung festival diundang untuk menambahkan inspirasi musik dan pesan musik mereka di sebuah dinding di Dewan Lagenda.

Tema tahun lalu adalah the Three of Life dan yang diterima dengan baik oleh para pengunjung.

Program Kebugaran

Program kebugaran fisik, spiritual dan mental, juga akan disediakan di kawasan festival. Program-program tersebut yakni :

• Vibrational Meditation and Homa Therapy
  
Oleh Wakil Presiden Federasi Asosiasi Pengobatan Alami Malaysia, Dr Lennie Soois yang juga trainer, pelatih dan pembicara tingkat internasional dengan latar belakang di bidang psikologi, konsleing dan hypnotheraphy

• Vipassana Meditation
  
Segmen ini akan dipimpin oleh praktisi senior meditasi Vipassana, Wong Ah Shui, yang belajar dibawah bimbingan sang guru, Ven. Sujivo, seorang biarawan terkemuka di Malaysia. Wong saat ini mengajar tentang meditasi setiap hari Kamis di malam di Kuching Buddhist Society (KBS)

• Yoga
  
Instruktur Alvin Heng, Alice Chieng dan Daniel Geller akan mengajar kelas yoga selama festival. Alvin sudah belajar dan melatih yoga sejak 10 tahun terakhir, dan ia adalah wakil pemilik Yoga Region Studio, Kuching. Dengan berbagai variasi gaya yoga, dengan fokus salah satunya di pernafasan, ketahanan, kelenturan dan keseimbangan. Alice melengkapi latihannya dengan mendapat sertifikat instruktur yoga dari School of Sacred Arts, Bali. Ia juga sudah mengajar  Hatha, Vinyasa dan lainnya dari yoga untuk pengobatan dalam lima tahun terakhir. Sementara Daniel Geller dari Jerman, adalah pelatih instruktur dari perpaduan antara yoga dan seni bela diri yang disebut Budokon.

• Tai Chi
  
Lai Cho Sin adalah Tai Chi instruktur di Sarawak Shenlong Tai-Chi Chuan Society dan menyenangi cara mengurangi stres menggunakan seni bela diri kuno asal China ini.

• Zumba
  
Olahraga yang sangat populer dengan dasar dari musik Latin bakal dipandu Shake It Studio dan Exhilarate Fitness Studio, keduanya dari Kuching. Akan ada dua sesi dalam dua hari yang berbeda.

• Body Combat
 
BODYCOMBATâ„¢ adalah seni bela diri yang membutuhkan energi namun tidak saling bersentuhan. Pergerakan dalam seni bela diri ini gabungan dari karate, taekwondo, boxing, muay thai, dan kungfu. Instruktur dari Level Up Fitness, Kuching, akan memandu peserta.

• Silat
  
Silat adalah seni bela diri tradisional Malaysia yang nantinya akan dipimpin oleh Rumpunan Silat Sarawak.

• Capoeira
  
Capoeira, campuran antara seni bertarung dan menari masyarakat Brazil, akan dipimpin oleh Movimento Simples de Capoeira, Kuching, serta sejumlah instruktur warga Brazil yang datang dari Kuala Lumpur.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017