Pontianak (Antara Kalbar) - PT PLN Wilayah Kalbar memastikan pasokan listrik dalam kondisi aman selama libur panjang Idul Fitri 1438 Hijriah yakni sejak 23 Juni hingga 2 Juli 2017.

"Secara umum, kami bersyukur untuk berbagai sistim kelistrikan di Kalbar aman. Hal itu terlihat dari daya mampu lebih besar dibandingkan beban puncak alias surplus," ujar General Manager PLN Kalbar Bima Putra Jaya di Pontianak, Kamis.

Ia merinci untuk sistem Khatulistiwa yang meliputi daerah Pontianak, Singkawang, Sambas, Jubu Raya, Mempawah, dan Bengkayang memiliki daya mampu sebesar 353 MW dan beban puncak sebesar 265 MW, sehingga cadangan daya ada 88 MW.

"Untuk sistem Ketapang yang meliputi Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara juga dalam kondisi aman yakni memiliki daya mampu sebesar 41 MW dan beban puncak hanya 31 MW, sehingga ada cadangan daya sebesar 10 MW," katanya.

Lanjutnya, untuk sistem Ngabang yang mewadahi Kabupaten Landak juga dalam kondisi aman dengan daya mampu sebesar 6,65 MW dan beban puncak sebesar 5,5 MW sehinga ada cadangan daya sebesar 1,15 MW.

Sistem Sanggau yang mewadahi Kabupaten Sanggau juga dalam kondisi aman dengan daya mampu sebesar 23,52 MW dan beban puncak 20 MW sehingga cadangan daya sebesar 3,52 MW.

Sistem Sekadau untuk Kabupaten Sekadau dalam mondisi aman, daya mampu 7,5 MW, dan beban puncak 6,5 MW sehingga cadangan daya 1 MW.

Sistem Sintang yang mewadahi Kabupaten Sintang juga demikian dalam kondisi aman dwngan daya mampu 23 MW dan beban puncak 21 MW sehingga cadangan daya 2 MW.

Sistem Pinoh yang mewadahi Kabupaten Melawi dalam kondisi aman, daya mampu 7,3 MW dan beban puncak 6 MW sehingga memiliki Cadangan daya 1,3 MW.

Sistem Putussibau yang meliputi Kabupaten Kapuas Hulu dalam kondisi aman dengan daya mampu 6,8 MW dan beban puncak 6 MW sehingga cadangan daya 0,8 MW.

"Untuk sistem kecil terisolasi lainnya yang selama ini beroperasi 12 jam per hari, pada H-1 sampai H+1 Idul Fitri 1438 H, akan beroperasi selama 18 jam per hari. Sedangkan untuk kondisi cadangan BBM atau batubara rata-rata cukup untuk 10 hari operasi," jelasnya.

Selain aman dalah hal pasokan daya, Bima juga mengatakan kondisi jaringan juga aman.

Hal itu karena sudah dilakukan pemeliharaan secara rutin dan terpadu seperti pemangkasan pohon dan pelaksanaan pekerjaan perbaikan sambungan oleh tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan yang intensif dilakukan menjelang bulan Ramadhan.

"Upaya antisipasi jika terjadi gangguan yakni dengan menyediakan posko gangguan tersebar di empat area, 23 rayon, seluruh kantor pelayanan jaringan, area pengatur distribusi, serta area pengatur dan penyaluran beban," kata dia.

Ia menambahkan selain menyiapkan posko juga personil siaga di seluruh pusat-pusat listrik, gardu induk, dan pelayanan teknik di kantor-kantor rayon.

"Kami juga menyediakan cadangan material distribusi di seluruh area dan rayon, suku cadang di pusat-pusat listrik, trafo distribusi, kabel dan KWH meter serta material lainnya dalam kondisi cukup. Kami juga ada fasilitas pusat layanan (0561) 123," papaenya.

Ia menyebutkan untuk memastikan pelaksanaan siaga Lebaran dengan baik, maka telah dibentuk organisasi dan komunikasi dasar.

"Untuk menjaga kehandalan pasokan listrik, kami mengharapkan masyarakat ikut berpartisipasi dengan tidak bermain layang-layang terutama yang menggunakan tali kawat, tidak menggunakan listrik secara ilegal, dan menghemat pemakaian tenaga listrik," harapnya.

(U.KR-DDI/K007)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017