Pontianak (Antara Kalbar) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Empat Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menerima atau menampung siswa baru tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 567 orang.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Empat Kota Pontianak, Haryanto di Pontianak, Selasa, menyatakan pihaknya pada tahun ajaran baru 2017/2018, sudah menerapkan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sistem online dengan daya tampung sebanyak 576 siswa.
"Penerimaan kami tersebut terdiri dari 18 rombongan belajar atau kelas. Di mana satu kelas bisa menampung sebanyak 32 siswa baru, dan tiga untuk siswa yang tidak naik kelas," ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, saat ini pihaknya lagi tidak membatasi kuota untuk penerimaan siswa dari luar Kota Pontianak.
"Kami tahun ini untuk penerimaan siswa baru tidak ada lagi istilah lima persen untuk menerima anak dari luar kota Pontianak. Semuanya sama kami terima yang penting mereka lulus dengan ketentuan nem (rangking) penerimaan PPBD online dan tes kompetensi keahlian/jurusan yang diambil setiap calon siswa baru," katanya.
Menurut dia, pendaftaran PPDB dibuka selama tiga hari, yang dimulai dari tanggal 3 hingga 5 Juli 2017. "Para siswa baru dari hasil penerimaan tahap pertama (nilai SKHUM) itu kemudian akan dilanjutkan dengan tes tahap kedua yakni tes minat bakat, dan bagi mereka yang nanti dianggap lulus akan melakukan daftar ulang tanggal 10 hingga 13 Juli 2017," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia PPDB SMKN Empat Pontianak, Husaini menambahkan, dalam pemerimaan siswa baru, pihaknya telah menyiapkan delapan program, yakni program teknologi kontruksi, dan properti dengan jurusan kontruksi gedung sanitasi, perawatan (empat tahun), jurusan bisnis kontruksi, properti, serta jurusan disain permodalan dan informasi bangunan.
Kemudian program teknik geomatika dan gospasial dengan jurusan teknik geomatika. Kemudian program teknik ketenaga listrikan dengan jurusan teknik instalasi tenaga listrik dan jurusan teknik pendingin dan tata udara. Program teknik mesin dengan jurusan teknik permesinan, dan pengelasan, serta program teknik kimia dengan jurusan analisa penguji lab.
Kemudian ada program teknik otomotif dengan jurusan teknik kendaraan ringan otomotif, dan teknik serta bisnis sepeda motor. Program teknik elektronika dengan jurusan teknik audio vidio, dan elektronika industri, dan terakhir program teknik komputer, dan jaringan dengan jurusan teknik komputer dan jaringan.
"Mereka yang lulus nantinya, adalah nilai yang kami ambil dari nilai SKHUN 60 persen ditambah dengan nilai tes minat bakat sebanyak 40 persen. Mereka ini kemudian masih akan kami rangking dari nilai yang tertinggi sampai yang terendah hingga batas kuota penerimaan yang telah kami siapkan," katanya.
Ia menambahkan, bagi peserta didik baru yang diterima di SMKN Empat Pontianak, saat melakukan daftar ulang, maka yang bersangkutan akan dikenakan biaya Komite Sekolah sebesar Rp1 juta selama setahun.
"Mereka juga akan kami wajibkan membayar tabungan sebesar Rp50 ribu. Dan kami juga tawar mereka untuk membayar uang pembuatan lima pasang baju serta perlengkapan seragam sekolah sebesar Rp1,1 juta. Jadi totalnya adalah Rp2,150 juta," katanya.
(U.A057/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Empat Kota Pontianak, Haryanto di Pontianak, Selasa, menyatakan pihaknya pada tahun ajaran baru 2017/2018, sudah menerapkan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sistem online dengan daya tampung sebanyak 576 siswa.
"Penerimaan kami tersebut terdiri dari 18 rombongan belajar atau kelas. Di mana satu kelas bisa menampung sebanyak 32 siswa baru, dan tiga untuk siswa yang tidak naik kelas," ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, saat ini pihaknya lagi tidak membatasi kuota untuk penerimaan siswa dari luar Kota Pontianak.
"Kami tahun ini untuk penerimaan siswa baru tidak ada lagi istilah lima persen untuk menerima anak dari luar kota Pontianak. Semuanya sama kami terima yang penting mereka lulus dengan ketentuan nem (rangking) penerimaan PPBD online dan tes kompetensi keahlian/jurusan yang diambil setiap calon siswa baru," katanya.
Menurut dia, pendaftaran PPDB dibuka selama tiga hari, yang dimulai dari tanggal 3 hingga 5 Juli 2017. "Para siswa baru dari hasil penerimaan tahap pertama (nilai SKHUM) itu kemudian akan dilanjutkan dengan tes tahap kedua yakni tes minat bakat, dan bagi mereka yang nanti dianggap lulus akan melakukan daftar ulang tanggal 10 hingga 13 Juli 2017," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia PPDB SMKN Empat Pontianak, Husaini menambahkan, dalam pemerimaan siswa baru, pihaknya telah menyiapkan delapan program, yakni program teknologi kontruksi, dan properti dengan jurusan kontruksi gedung sanitasi, perawatan (empat tahun), jurusan bisnis kontruksi, properti, serta jurusan disain permodalan dan informasi bangunan.
Kemudian program teknik geomatika dan gospasial dengan jurusan teknik geomatika. Kemudian program teknik ketenaga listrikan dengan jurusan teknik instalasi tenaga listrik dan jurusan teknik pendingin dan tata udara. Program teknik mesin dengan jurusan teknik permesinan, dan pengelasan, serta program teknik kimia dengan jurusan analisa penguji lab.
Kemudian ada program teknik otomotif dengan jurusan teknik kendaraan ringan otomotif, dan teknik serta bisnis sepeda motor. Program teknik elektronika dengan jurusan teknik audio vidio, dan elektronika industri, dan terakhir program teknik komputer, dan jaringan dengan jurusan teknik komputer dan jaringan.
"Mereka yang lulus nantinya, adalah nilai yang kami ambil dari nilai SKHUN 60 persen ditambah dengan nilai tes minat bakat sebanyak 40 persen. Mereka ini kemudian masih akan kami rangking dari nilai yang tertinggi sampai yang terendah hingga batas kuota penerimaan yang telah kami siapkan," katanya.
Ia menambahkan, bagi peserta didik baru yang diterima di SMKN Empat Pontianak, saat melakukan daftar ulang, maka yang bersangkutan akan dikenakan biaya Komite Sekolah sebesar Rp1 juta selama setahun.
"Mereka juga akan kami wajibkan membayar tabungan sebesar Rp50 ribu. Dan kami juga tawar mereka untuk membayar uang pembuatan lima pasang baju serta perlengkapan seragam sekolah sebesar Rp1,1 juta. Jadi totalnya adalah Rp2,150 juta," katanya.
(U.A057/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017