Kuching (Antara Kalbar) - Grup musik perkusi asal Indonesia, Svara Samsara mengenalkan musik nusantara di panggung Rainforest World Music Festival (RWMF) 2017 Sarawak.
Melalui alat musik dari berbagai daerah di Indonesia yang dimainkan, penampilannya pada Jumat (14/7) malam mampu memukau penonton dari berbagai belahan dunia yang hadir di even internasional tersebut.
"Kita turut bangga bisa menjadi satu di antara pengisi acara di RWMF 2017. Kita lebih bangga lagi penonton begitu antusias dengan penampilan kita saat manggung," ujar satu di antara personil Svara Samsara, Pele di Kuching, Sabtu.
Pele menjelaskan grupnya sendiri lahir pada 28 Januari 2015. Hadirnya mereka terinspirasi dari grup musik Kahana yang dinaungi oleh Innisisiri yang merupakan legenda musik perkusi di Indonesia.
"Kita sebenarnya sudah memiliki grup musik masing - masing. Namun sejak om Innisisri meninggal dunia, Rumah Kahana sepi tanpa suara. Melalui managernya kita minta untuk membentuk grup. Managernya yang mengatur semua," kata dia.
Terkait latar belakang keahlian musik, ia bersama personil lainnya seperti Ronal, Agay, Kaunang dan Kate berbeda-beda dan itu sesuai asal daerah mereka yang berbeda pula.
"Ada dari Padang, Jateng, Jakarta dan lainnya. Kita menyatukan diri melalui musik perkusi yang mengunakan alat musik dari berbagai daerah," papar dia.
Sementara itu Manager Svara Samsara, Arjan Onderdenwijngaard mengatakan musik yang dibawa Svara Samsara adalah musik Indonesia. Di dunia, apa yang ditampilkan merupakan representasi dari Indonesia.
"Untuk di Indonesia sendiri bagaiamana ketika orang mendengar mereka tampil ingat daerah mereka sendiri. Hal itu karena semua musik daerah diangkat," kata dia.
Ia berharap dan bekerja keras akan membawa grup Svara Samsara untuk mengenalkan Indonesia.
"Kita akan usahakan keliling ke seluruh dunia mereka membawa Indonesia, bukan Jawa, Bali, Sumatra dan lainnya. Kenalkan sebagaimana Pancasila, Sumpah Pemuda dan NKRI," jelasnya.
Pergelaran RWMF 2017 tersebut digelar di Kampung Budaya Sarawak. Even yang berlangsung sejak 14- 16 Juli 2017 menhadirkan 28 pengisi acara dari berbagai belahan dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Melalui alat musik dari berbagai daerah di Indonesia yang dimainkan, penampilannya pada Jumat (14/7) malam mampu memukau penonton dari berbagai belahan dunia yang hadir di even internasional tersebut.
"Kita turut bangga bisa menjadi satu di antara pengisi acara di RWMF 2017. Kita lebih bangga lagi penonton begitu antusias dengan penampilan kita saat manggung," ujar satu di antara personil Svara Samsara, Pele di Kuching, Sabtu.
Pele menjelaskan grupnya sendiri lahir pada 28 Januari 2015. Hadirnya mereka terinspirasi dari grup musik Kahana yang dinaungi oleh Innisisiri yang merupakan legenda musik perkusi di Indonesia.
"Kita sebenarnya sudah memiliki grup musik masing - masing. Namun sejak om Innisisri meninggal dunia, Rumah Kahana sepi tanpa suara. Melalui managernya kita minta untuk membentuk grup. Managernya yang mengatur semua," kata dia.
Terkait latar belakang keahlian musik, ia bersama personil lainnya seperti Ronal, Agay, Kaunang dan Kate berbeda-beda dan itu sesuai asal daerah mereka yang berbeda pula.
"Ada dari Padang, Jateng, Jakarta dan lainnya. Kita menyatukan diri melalui musik perkusi yang mengunakan alat musik dari berbagai daerah," papar dia.
Sementara itu Manager Svara Samsara, Arjan Onderdenwijngaard mengatakan musik yang dibawa Svara Samsara adalah musik Indonesia. Di dunia, apa yang ditampilkan merupakan representasi dari Indonesia.
"Untuk di Indonesia sendiri bagaiamana ketika orang mendengar mereka tampil ingat daerah mereka sendiri. Hal itu karena semua musik daerah diangkat," kata dia.
Ia berharap dan bekerja keras akan membawa grup Svara Samsara untuk mengenalkan Indonesia.
"Kita akan usahakan keliling ke seluruh dunia mereka membawa Indonesia, bukan Jawa, Bali, Sumatra dan lainnya. Kenalkan sebagaimana Pancasila, Sumpah Pemuda dan NKRI," jelasnya.
Pergelaran RWMF 2017 tersebut digelar di Kampung Budaya Sarawak. Even yang berlangsung sejak 14- 16 Juli 2017 menhadirkan 28 pengisi acara dari berbagai belahan dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017