Pontianak (Antara Kalbar) - PLN Wilayah Kalbar tengah mencanangkan program peniadaan pembangkit listrik tenaga diesel di daerah tersebut dalam rangka menekan biaya pokok produksi yang tinggi.

"Untuk menurunkan biaya pokok produksi itu PLN memiliki program meniadakan pembangkit diesel. Ke depan direncanakan pembangkit listrik menggunakan tenaga uap," ujar Manager PLN Area Penyaluran dan Pengaturan Beban (AP2B) Wilayah Kalbar, Ricky Andrian di Pontianak, Rabu.

Ricky menjelaskan saat ini sudah ada PLTU yang sedang tahap pembangunan yakni PLTU Singkawang (Bengkayang), dengan besaran daya 2 x 50 Megawatt.

"Dengan beroperasinya PLTU yang ada maka akan mengurangi penggunaan mesin diesel," kata dia.

Ia menambahkan jika PLTU Singkawang- Bengkayang sudah beroperasi maka selanjutnya PLTU Kalbar 1 dengan daya 2 x 50 Megawatt menyusul.

"PLTU biaya pokok produksinya jauh lebih murah. Untuk menghasilkan satu Kwh biayanya hanya Rp900," kata dia.

Lanjutnya, dengan penggunaan mesin pembangkit diesel turun maka dampaknya BPP PLN turun juga.

Ia menambahkan dengan sistem uap maka PLN baru bisa menghasilkan keuntungan. Nanti keuntungan itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur listrik di daerah terpencil seperti untuk program listrik desa.

"Jadi di sisi lain ada bisnisnya, ada juga misi sosialnya. Dari keuntungan itu bisa menambahkan pasokan listrik ke daerah yang belum teraliri listrik," jelas dia.





(U.KR-DDI//T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017