Putussibau (Antara Kalbar) - Jajaran Kodim 1206 Putussibau memberikan materi wawasan kebangsaan kepada pelajar SMA Negeri 01 Dangkan, Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, saat pelaksanaan Masa Orientasi Siswa di sekolah tersebut.
"Wawasan kebangsaan mesti ditanamkan sedini mungkin pada pelajar, terutama pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari - hari," kata Dandim 1206/Putussibau Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis.
Menurut Ibnu, generasi muda sekarang terlihat malu apabila bicara tentang Pancasila. Padahal banyak negara luar yang sangat respek dengan dasar Negara Indonesia itu.
"Negara luar justru tertarik dengan dasar negara kita yaitu Pancasila, sebab walaupun beranekaragam suku dan agama tetap negara kesatuan," kata Ibnu.
Ia mengatakan nasib bangsa ini ada ditangan generasi muda kedepan, sehingga kaum pelajar harus mengetahui pentingnya pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari - hari.
Apalagi saat ini kata Ibnu, bangsa Indonesia dihadapkan dengan ancaman nyata seperti terorisme dan paham - paham radikalisme yang bisa saja mempengaruhi generasi muda.
"Kita harus menyadari bangsa kita ini bangsa yang besar, jangan sampai hancur pelan - pelan digerogoti, sehingga dengan mudahnya generasi kita dipengaruhi, yang justru menjerumuskan kaum muda itu sendiri," kata Ibnu.
Oleh sebab itu, Ibnu mengajak kepada generasi muda untuk membentengi diri dari pengaruh - pengaruh luar yang ingin menghancurkan bangsa Indonesia dengan tetap mengamalkan Pancasila dalam kehidupan dan pergaulan sehari - hari.
"Wawasan kebangsaan dan pengamalan Pancasila harus tertanam sejak dini, sebagai bekal dan benteng kaum muda meneruskan dan mempertahankan NKRI, dan ini tugas serta kewajiban kita bersama," jelas Ibnu.
(T.KR-TFT/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Wawasan kebangsaan mesti ditanamkan sedini mungkin pada pelajar, terutama pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari - hari," kata Dandim 1206/Putussibau Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis.
Menurut Ibnu, generasi muda sekarang terlihat malu apabila bicara tentang Pancasila. Padahal banyak negara luar yang sangat respek dengan dasar Negara Indonesia itu.
"Negara luar justru tertarik dengan dasar negara kita yaitu Pancasila, sebab walaupun beranekaragam suku dan agama tetap negara kesatuan," kata Ibnu.
Ia mengatakan nasib bangsa ini ada ditangan generasi muda kedepan, sehingga kaum pelajar harus mengetahui pentingnya pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari - hari.
Apalagi saat ini kata Ibnu, bangsa Indonesia dihadapkan dengan ancaman nyata seperti terorisme dan paham - paham radikalisme yang bisa saja mempengaruhi generasi muda.
"Kita harus menyadari bangsa kita ini bangsa yang besar, jangan sampai hancur pelan - pelan digerogoti, sehingga dengan mudahnya generasi kita dipengaruhi, yang justru menjerumuskan kaum muda itu sendiri," kata Ibnu.
Oleh sebab itu, Ibnu mengajak kepada generasi muda untuk membentengi diri dari pengaruh - pengaruh luar yang ingin menghancurkan bangsa Indonesia dengan tetap mengamalkan Pancasila dalam kehidupan dan pergaulan sehari - hari.
"Wawasan kebangsaan dan pengamalan Pancasila harus tertanam sejak dini, sebagai bekal dan benteng kaum muda meneruskan dan mempertahankan NKRI, dan ini tugas serta kewajiban kita bersama," jelas Ibnu.
(T.KR-TFT/T011)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017