Singkawang (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang, Kalimantan Barat menggelar kegiatan pembelajaran pembibitan ikan patin bagi kelompok penangkar ikan di daerah setempat.
Kegiatan pembibitan ikan patin dihadiri 50 kelompok penangkar ikan se-Kota Singkawang, kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang, Yusnita, Jumat.
Dalam kegiatan tersebut berupa mengajarkan bagaimana cara mengawinkan sampai ikan menetaskan telur hingga menjadi anak-anak ikan. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian para penangkar ikan.
"Karena setelah mereka tahu cara mengawinkannya, anak-anak ikan tersebut bisa dijual. Otomatis bisa menambah penghasilan para penangkar ikan," ujarnya.
Yusnita menyatakan siap mendukung usaha para penangkar ikan, nelayan dan petani. Bahkan pihaknya siap memberikan bantuan sarana guna mendukung usaha tersebut.
"Misalnya, nelayan kecelakaan kita bantu melalui program asuransi kartu nelayan. Kemudian untuk sawah, kita bantu sarananya seperti alas tanah, olah tanah, alat panen, dan asuransi pertanian," katanya.
Kemudian pupuk subsidi yang dijual di bawah harga pasar kepada petani. Cuma, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani harus punya Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Jadi petani yang sudah punya RDKK, tinggal tunjukkan saja ke toko untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," jelasnya.
Bagi nelayan, petani ataupun penangkar ikan yang masih mandiri, Yusnita menyarankan, agar membentuk kelompok. Namun, kelompok tersebut harus terigestrasi ke Kementerian bidang masing-masing.
"Kalau sudah terigestrasi di pusat, maka bantuan yang diusulkan akan bisa disalurkan," katanya.
(U.KR-RDO/M019)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Kegiatan pembibitan ikan patin dihadiri 50 kelompok penangkar ikan se-Kota Singkawang, kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang, Yusnita, Jumat.
Dalam kegiatan tersebut berupa mengajarkan bagaimana cara mengawinkan sampai ikan menetaskan telur hingga menjadi anak-anak ikan. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian para penangkar ikan.
"Karena setelah mereka tahu cara mengawinkannya, anak-anak ikan tersebut bisa dijual. Otomatis bisa menambah penghasilan para penangkar ikan," ujarnya.
Yusnita menyatakan siap mendukung usaha para penangkar ikan, nelayan dan petani. Bahkan pihaknya siap memberikan bantuan sarana guna mendukung usaha tersebut.
"Misalnya, nelayan kecelakaan kita bantu melalui program asuransi kartu nelayan. Kemudian untuk sawah, kita bantu sarananya seperti alas tanah, olah tanah, alat panen, dan asuransi pertanian," katanya.
Kemudian pupuk subsidi yang dijual di bawah harga pasar kepada petani. Cuma, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani harus punya Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Jadi petani yang sudah punya RDKK, tinggal tunjukkan saja ke toko untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," jelasnya.
Bagi nelayan, petani ataupun penangkar ikan yang masih mandiri, Yusnita menyarankan, agar membentuk kelompok. Namun, kelompok tersebut harus terigestrasi ke Kementerian bidang masing-masing.
"Kalau sudah terigestrasi di pusat, maka bantuan yang diusulkan akan bisa disalurkan," katanya.
(U.KR-RDO/M019)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017