Sintang (Antara Kalbar) - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Surakarta melaksanakan studi banding ke Kabupaten Sintang, untuk belajar kerukunan antar umat beragama di kabupaten tersebut.

"Kunjungan itu menunjukkan Sintang layak untuk menjadi tempat belajar," kata Wakil Bupati Sintang Askiman, saat menyambut rombongan FKUB Surakarta di Sintang, Kamis.

Menurut Askiman, selama ini Kabupaten Sintang yang belajar ke Jawa, sekarang sungguh suatu kehormatan rombongan FKUB Surakarta datang kemari.

Di hadapan rombongan, Askiman menyampaikan paparan mengenai situasi keberagaman di Sintang.

"Kami cukup dikenal dengan kerukunan antar umat beragama dan berbeda suku, meskipun Kalbar cukup terkenal dengan zona merah karena sangat rentan konflik berbasis Sara," kata Askiman.

Dikatakan Askiman, Inkulturasi budaya terjadi dengan sangat harmonis. Masyarakat Dayak bisa bahasa Jawa, begitu pula sebaliknya, orang Jawa bisa berbicara dengan bahasa Dayak.

Bahkan Sintang dikenal dengan masyarakat yang sangat heterogen. Dari berbagai sisi, baik budaya, agama maupun hal lainnya. Namun kehidupan masyarakat Sintang sangatlah harmonis.

����"Kami memiliki prinsip Sintang adalah `rumah besar` kita, walau berbeda namun tetap satu keluarga," jelas Askiman.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Sintang memiliki program, my home sebagai forum silahturahmi masyarakat antar kabupaten kawasan timur Kalbar pada akhir tahun ini.

Ia berharap adanya sharing dari FKUB Surakarta untuk bahan pengembangan FKUB Sintang.

Sementara itu Asisten Pemerintahan Kota Surakarta, sekaligus Pelaksana tugas Kepala Kesbangpol Surakarta, Said Romadhon mewakili rombongan menyampaikan rasa senangnya karena bisa sampai di Sintang.

Dikatakan dia, peran FKUB sangat strategis, apalagi terkait dengan pendirian rumah ibadah dan upaya menjaga kerukunan umat beragama.

Rombongan FKUB Surakarta berjumlah 17 orang, namun ada dua orang anggota yang tidak dapat hadir karena usia tua," jelas Said.

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017