Pontianak (Antara Kalbar) - Komandan Pangkalan TNI-AU (Danlanud) Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo mengatakan, pihaknya selalu siap untuk mempertahankan kemerdekaan RI dengan meningkatkan pengamanan diwilayah perbatasan negara.
"Memaknai HUR ke-72 RI ini, kami tetap berkomitmen untuk menjaga kedaulatan negara kita. Hal ini juga selalu saya tekankan kepada setiap prajurit TNI AU yang ada di Lanud Supadio," katanyaa di Pontianak, Kamis.
Minggit memaparkan, saat ini selain pesawat tempur, Lanud Supadio juga sudah memiliki Skuadron pesawat tanpa awak UAV yang membantu dan mengidentifikasi aspek keamanan di perbatasan.
"Karena Skuadron ini tergolong baru di Lanud Supadio, ini akan kita berdayakan sehingga bisa bermanfaat bagi pertahanan di perbatasan," tuturnya.
Sejaun ini, katanya, dalam menjaga pertahanan di Kalimantan Barat, khususnya wilayah perbatasan, Lanud Supadio sudah memiliki sejumlah Skuadron, seperti Skuadron tempur, Skuadron pesawat tanpa awak, Batalion Paskhas dan Datasemen Pertahan Undara.
Selain itu, untuk meningkatkan keamanan wilayah, Lanud Supadio juga terus meningkatkan sejumlah pangkalan yang ada, seiring dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo dalam memaksimalkan pembangunan diwilayan perbatasan.
Dirinya juga berharap, agar sejumlah pangkalan di wilayah perbatasan untuk terus ditingkatkan oleh Kementerian Pertahanan, seperti pada Pangkalan Udara TNI AU yang ada di Paloh, dimana disana nantinya akan dipusatkan sebagai pangkalan radar yang juga sedang dibangun.
"Ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah sangat komitmen dalam meningkatkan pembangunan dan keamanan diwilayah perbatasan kita," katanya.
Minggit menambahkan, TNI Angkatan Udara berkomitmen mengembangkan Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebagai pangkalan udara di provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia, Lanud Supadio memiliki posisi sangat strategis dalam upaya penegakan kedaulatan baik di darat, laut, maupun di udara. Posisi Lanud Supadio juga sangat dekat dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yakni hanya berjarak 15 menit penerbangan saja.
Seperti yang kita ketahui, lanjutnya, wilayah perbatasan seringkali menimbulkan kerawanan baik di bidang pelanggaran wilayah seperti pemindahan patok-patok perbatasan, penerbangan gelap, dan berbagai aktivitas ilegal lainnya.
"Oleh karena itu TNI AU telah berkomitmen mengembangkan Lanud Supadio menjadi pangkalan operasi utama dengan penambahan alutsista dan fasilitas serta sarana dan prasarana pendukung operasi," katanya.
(U.KR-RDO/O001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Memaknai HUR ke-72 RI ini, kami tetap berkomitmen untuk menjaga kedaulatan negara kita. Hal ini juga selalu saya tekankan kepada setiap prajurit TNI AU yang ada di Lanud Supadio," katanyaa di Pontianak, Kamis.
Minggit memaparkan, saat ini selain pesawat tempur, Lanud Supadio juga sudah memiliki Skuadron pesawat tanpa awak UAV yang membantu dan mengidentifikasi aspek keamanan di perbatasan.
"Karena Skuadron ini tergolong baru di Lanud Supadio, ini akan kita berdayakan sehingga bisa bermanfaat bagi pertahanan di perbatasan," tuturnya.
Sejaun ini, katanya, dalam menjaga pertahanan di Kalimantan Barat, khususnya wilayah perbatasan, Lanud Supadio sudah memiliki sejumlah Skuadron, seperti Skuadron tempur, Skuadron pesawat tanpa awak, Batalion Paskhas dan Datasemen Pertahan Undara.
Selain itu, untuk meningkatkan keamanan wilayah, Lanud Supadio juga terus meningkatkan sejumlah pangkalan yang ada, seiring dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo dalam memaksimalkan pembangunan diwilayan perbatasan.
Dirinya juga berharap, agar sejumlah pangkalan di wilayah perbatasan untuk terus ditingkatkan oleh Kementerian Pertahanan, seperti pada Pangkalan Udara TNI AU yang ada di Paloh, dimana disana nantinya akan dipusatkan sebagai pangkalan radar yang juga sedang dibangun.
"Ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah sangat komitmen dalam meningkatkan pembangunan dan keamanan diwilayah perbatasan kita," katanya.
Minggit menambahkan, TNI Angkatan Udara berkomitmen mengembangkan Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebagai pangkalan udara di provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia, Lanud Supadio memiliki posisi sangat strategis dalam upaya penegakan kedaulatan baik di darat, laut, maupun di udara. Posisi Lanud Supadio juga sangat dekat dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yakni hanya berjarak 15 menit penerbangan saja.
Seperti yang kita ketahui, lanjutnya, wilayah perbatasan seringkali menimbulkan kerawanan baik di bidang pelanggaran wilayah seperti pemindahan patok-patok perbatasan, penerbangan gelap, dan berbagai aktivitas ilegal lainnya.
"Oleh karena itu TNI AU telah berkomitmen mengembangkan Lanud Supadio menjadi pangkalan operasi utama dengan penambahan alutsista dan fasilitas serta sarana dan prasarana pendukung operasi," katanya.
(U.KR-RDO/O001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017