Pontianak (Antara Kalbar) - Percepatan pembangunan wilayah perbatasan sebagaimana dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo melalui nawacitanya terutama dalam membangun dari pinggiran memberi dampak luas sebagaimana yang dirasakan warga masyarakat di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

"Kita bersyukur sejak pemerintahan saat ini percepatan pembangunan perbatasan kian nyata dirasakan masyarakat. Hal itu terlihat dari jalan dari Sambas- Aruk yang sudah mulus dan megahnya PLBN Aruk," ujar satu di antara warga perbatasan, Ady Abdullah saat dihubungi di Sambas, Minggu.

Ady menjelaskan dengan konkritnya kinerja pemerintah dalam pembangunan di perbatasan memberikan dampak luas bagi peningkatan taraf hidup warga perbatasan.

"Akses jalan dan informasi saat ini kian terbuka. Mobilitas barang dan orang kian lancar sehingga masyarakat merasakan bahwa pemerintah telah hadir, bukan sekadar wacana dan prihatin saja," kata dia.

Terpenting lagi katanya dengan pembangunan infrastruktur yang ada baik jalan, PLBN maupun jaringan telekomunikasi dan lainnya memberikan dampak pada bergeliatnya sektor ekonomi.

"Ekonomi di daerah perbatasan saat ini kian pesat berkembang seiring banyaknya mobilitas orang. Terlihat di sana sudah banyak ruko - ruko dibangun, tempat rumah makan dan lainnya. Intinya ekonomi di sana sudah berkembang," kata dia.

Ia berharap pembangunan sarana dan prasarana serta lainnya terus ada di perbatasan. Terpenting lagi sektor keamanan diharapkannya agar juga terus dimaksimalkan.

Dampak percepatan pembangunan di perbatasan juga dirasakan warga lainnya, Budi.

Menurutnya saat ini perkembangan daerah perbatasan dengan pembangunan kebutuhan dasar kian gencar memberikan dampak positif yang luas dalam berbagai hal.

"Intinya kita bersyukur saat ini daerah perbatasan yang katanya garda terdepan, memang sudah ke depan. Itu harus terus ditingkatkan lagi," jelasnya.

Hanya saja saat ini paparnya khusus untuk PLBN Aruk Sambas, pelayanannya hanya pada orang saja. Sedangkan untuk kendaraan masih belum bisa.

"Dengar-dengar akhir tahun ini sudah bisa kendaraan keluar masuk baik dari maupun luar untuk ke Sambas atau Kuching, Malaysia. Semoga itu segara agar mobilitas orang dan barang lebih baik sehingga perekonomian semakin bergeliat," katanya.

(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017