Sintang (Antara Kalbar) - Tokoh masyarakat Kabupaten Sintang, Milton Crosby mendesak Pemerintah Kabupaten setempat untuk segera menyelesaikan pembangunan beberapa fasilitas pendukung Bandara Tebelian di kabupaten tersebut.

"Ada beberapa pembangunan pendukung yang seharusnya segera dilanjutkan oleh Pemkab Sintang seperti pembangunan jalan masuk yang belum diaspal, pagar jalan masuk, pintu masuk bandara yang belum final dan sertifikasi tanah lahan tersisa yang telah di bebaskan," kata Milton ditemui di Sintang, Senin.

Pria yang pernah menjadi Bupati Sintang dua periode itu mengatakan kelanjutan pembangunan fasilitas bandara itu sangat penting, apalagi pemerintah pusat secara terus menerus melakukan penyelesaian fasilitas pendukung yang menjadi kewenangan mereka.

"Seharusnya itu juga dilakukan oleh Pemkab Sintang, saya dengar pengaspalan jalan masuk saja tidak dianggarkan pada 2016 dan 2017," ungkap Milton.

Sebagai Bupati penggagas pembangunan Bandara Tebelian Milton Crosby menyesalkan selama dua tahun ini Pemkab Sintang tidak memperhatikan pembangunan Bandara Tebelian sehingga target tersebut meleset.

"Fasilitas paling utama seperti jalan masuk ke bandara harusnya sudah selesai diaspal, pagar sepanjang 1,3 Km di pinggir jalan masuk juga belum dibangun. Padahal pagar ini penting untuk keamanan bandara sebelum bandara ini diresmikan oleh presiden," kata Milton serius.

Selain itu, lahan seluas 200 hektare untuk take off dan landing pesawat juga belum disertifikasi, harusnya sudah diproses oleh Pemkab Sintang. Begitu juga jalan masuk bandara yang telah dibebaskan Pemkab Sintang seharusnya segera diproses sertifikasinya.

Dia mengatakan, saat ini izin operasional penerbangan sudah terbit dari Kemenhub.Informasi dari Sekda Kalbar dimungkinkan presiden akan meresmikan bandara tersebut Oktober mendatang bersamaan bandara di Supadio.

"Pemkab Sintang harus konsisten dan serius untuk membangun sarana transportasi di Sintang," harap Milton.

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Tantra

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017