Pontianak (Antara Kalbar) - Universitas Tanjungpura di Pontianak melalui Fakultas Matematika-IPA dan bekerja sama sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam berbagi informasi hasil penelitian.
"Kerja sama ini merupakan wadah bagi Untan dan Badan Litbang Kementerian Industri untuk saling berbagi informasi mengenai penelitian yang mereka lakukan, khususnya pada bahan baku produk-produk potensial yang ada di Kalimantan Barat," kata Rektor Untan, Thamrin Usman di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, kerja sama tersebut sangat strategis, mengingat secara scientific MIPA mampu memberikan sumbangsih, namun di sisi komersialisasi dan regulasinya merupakan bagian kewenangan yang dimiliki oleh Kementerian Perindustrian.
Dengan begitu, menurutnya akan ada suatu sinergitas kewenangan yang dimiliki masing-masing stakeholder, katanya.
Manfaatnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keseimbangan ekonomi bisa dikendalikan secara mandiri. Karena itu sebagai pimpinan sebuah lembaga pendidikan yang melahirkan Sumber Daya Manusia yang mumpuni, ia merasa Untan perlu mengambil bagian dalam hal tersebut.
"Saya tidak ingin kampus hanya menjadi monumen saja, tetapi menjadi sebuah mercusuar yang berdiri tegak dan memberikan petunjuk bagi kapal-kapal yang bergerak," ujarnya.
Walaupun Untan bersifat universitas, namun dia merasa tertantang mengupayakan agar civitas akademika dan lulusannya dapat memahami pengaplikasian pemanfaatan bahan baku industri tersebut.
"Jadi kami memiliki kemampuan untuk memahami dasar-dasarnya, dengan ini ada juga tambahan kemampuan kami untuk mengaplikasikannya," kata Thamrin.
(A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kerja sama ini merupakan wadah bagi Untan dan Badan Litbang Kementerian Industri untuk saling berbagi informasi mengenai penelitian yang mereka lakukan, khususnya pada bahan baku produk-produk potensial yang ada di Kalimantan Barat," kata Rektor Untan, Thamrin Usman di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, kerja sama tersebut sangat strategis, mengingat secara scientific MIPA mampu memberikan sumbangsih, namun di sisi komersialisasi dan regulasinya merupakan bagian kewenangan yang dimiliki oleh Kementerian Perindustrian.
Dengan begitu, menurutnya akan ada suatu sinergitas kewenangan yang dimiliki masing-masing stakeholder, katanya.
Manfaatnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keseimbangan ekonomi bisa dikendalikan secara mandiri. Karena itu sebagai pimpinan sebuah lembaga pendidikan yang melahirkan Sumber Daya Manusia yang mumpuni, ia merasa Untan perlu mengambil bagian dalam hal tersebut.
"Saya tidak ingin kampus hanya menjadi monumen saja, tetapi menjadi sebuah mercusuar yang berdiri tegak dan memberikan petunjuk bagi kapal-kapal yang bergerak," ujarnya.
Walaupun Untan bersifat universitas, namun dia merasa tertantang mengupayakan agar civitas akademika dan lulusannya dapat memahami pengaplikasian pemanfaatan bahan baku industri tersebut.
"Jadi kami memiliki kemampuan untuk memahami dasar-dasarnya, dengan ini ada juga tambahan kemampuan kami untuk mengaplikasikannya," kata Thamrin.
(A057/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017