Sambas (Antara) - Wakil Bupati Sambas, Hairiah, mengatakan dunia pendidikan di daerah perbatasan perlu menjadi perhatian semua pihak karena saat ini masih terbelakang.

"Pembangunan pendidikan perbatasan harus terus digalakkan. Jika pendidikan saat di kawasan perbatasan agak terbelakang harus dimaklumi," ujarnya di Sambas, Selasa.

Ia bersyukur saat ini kawasan perbatasan telah menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat.

"Pendidikan di perbatasan saat ini juga sudah menjadi perhatian serius dari pemerintah Indonesia yang cukup intensif dan itu baru dilakukan beberapa tahun terakhir," jelasnya.

Menurut Hairiah perbaikan pendidikan yang dilakukan pemerintah tentunya memerlukan waktu dan jika membandingkan antara satu wilayah dengan wilayah negara lain harusnya menjadi pemicu untuk lebih memperhatikan wilayah perbatasan.

"Kalau kita ingin memajukan anak-anak bangsa, tentunya pendidikan ini yang diutamakan termasuk di perbatasan, " paparnya.

Dengan persoalan dan tantangan yang ada, pihaknya terus mendorong pemerintah provinsi dan pusat terus memperhatikan daerah perbatasan.

"Contoh untuk SMA ranahnya ke tingkat provinsi. Nah kami mohon juga perhatian itu dialokasikan anggaran, baik itu dari anggaran APBN ataupun APBD Provinsi dan Kabupaten itu terus ditingkatkan di bidang pendidikan, apalagi di dalam Undang-undang (UU) Pendidikan kan sudah jelas 20 persen dana dari APBN itu untuk memperkuat pendidikan di Indonesia," terangnya.

(KR-DDI/A043)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017