Sekadau (Antara Kalbar) - Hendry Ardianto, pelajar kelas 9 SMPN 01 Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, berhasil meraih prestasi tingkat nasional di ajang O2SN 2017. Ia yang mewakili Kalbar di tri lomba O2SN 2017 di Medan, Sumut, meraih medali perunggu.
"Perunggu yang bisa kita raih, dan ini luar biasa," ungkap Solihin, guru yang juga pelatih Hendry Ardianto.
Iin, sapaan akrab pelatih yang juga guru yang mendampingi Rian bertanding itu mengatakan, dari yang ditargetkan tentu ini sudah luar biasa. Ia mengaku tidak berani muluk-muluk mendapat target untuk emas, karena kompetisi yang ketat dan juga yang datang pun para jawara dari setiap propinsi, sehingga sesuatu yang mustahil rasanya bisa melihat anak didik menerima perunggu.
"Selain kerja keras, tentu kesuksesan meraih perunggu ini tak lepas dari doa-doa para keluarga, sahabat dan keluarga besar di sekolah maupun handai taulan. Ini sebuah permulaan dan standar yang tinggi dari Rian, panggilan akrab Hendry Ardianto, untuk adik-adik kelas nantinya yang terpilih seleksi di kecamatan hingga kabupaten. Prestasi ini tentu menjadi motivasi kita ke depannya, jika diridhoi mewakili sekolah dan daerah lagi, tentu kita ingin yang terbaik dari yang terbaik," ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sungai Ayak, Agustinus mengatakan, bahwa Rian ini bak emas kita di tengah debu, ibarat mutiara sekalipun tenggelam diantara lumpur, dia tetaplah mutiara. Sekalipun sarana yang ada seadanya, itu tidak menyurutkan anak kita ini untuk berlatih.
"Ini prestasi luar biasa, meski menargetkan bisa sampai propinsi, tapi Rian mampu hingga ke tingkat nasional dan membawa perunggu itu sudah luar biasa dari yang kita targetkan," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Djemain Burhan melalui pesan singkat menegaskan jika hal ini merupakan hal yang sangat mengagumkan. "Bagaimana tidak, bisa juara 3 nasional, semoga kedepan muncul bibit baru," harapnya singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Perunggu yang bisa kita raih, dan ini luar biasa," ungkap Solihin, guru yang juga pelatih Hendry Ardianto.
Iin, sapaan akrab pelatih yang juga guru yang mendampingi Rian bertanding itu mengatakan, dari yang ditargetkan tentu ini sudah luar biasa. Ia mengaku tidak berani muluk-muluk mendapat target untuk emas, karena kompetisi yang ketat dan juga yang datang pun para jawara dari setiap propinsi, sehingga sesuatu yang mustahil rasanya bisa melihat anak didik menerima perunggu.
"Selain kerja keras, tentu kesuksesan meraih perunggu ini tak lepas dari doa-doa para keluarga, sahabat dan keluarga besar di sekolah maupun handai taulan. Ini sebuah permulaan dan standar yang tinggi dari Rian, panggilan akrab Hendry Ardianto, untuk adik-adik kelas nantinya yang terpilih seleksi di kecamatan hingga kabupaten. Prestasi ini tentu menjadi motivasi kita ke depannya, jika diridhoi mewakili sekolah dan daerah lagi, tentu kita ingin yang terbaik dari yang terbaik," ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sungai Ayak, Agustinus mengatakan, bahwa Rian ini bak emas kita di tengah debu, ibarat mutiara sekalipun tenggelam diantara lumpur, dia tetaplah mutiara. Sekalipun sarana yang ada seadanya, itu tidak menyurutkan anak kita ini untuk berlatih.
"Ini prestasi luar biasa, meski menargetkan bisa sampai propinsi, tapi Rian mampu hingga ke tingkat nasional dan membawa perunggu itu sudah luar biasa dari yang kita targetkan," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Djemain Burhan melalui pesan singkat menegaskan jika hal ini merupakan hal yang sangat mengagumkan. "Bagaimana tidak, bisa juara 3 nasional, semoga kedepan muncul bibit baru," harapnya singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017