Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengajak seluruh masyarakatnya untuk memerangi narkoba, sebab dapat merusak dan menghilangkan generasi bangsa.

"Indonesia menjadi sasaran pasaran terbesar di Asia, itulah sebabnya Presiden menetapkan Indonesia darurat narkoba," kata Jarot saat menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) du Balai Praja Komplek Kantor Bupati Sintang, Jumat.

Menurut Jarot, masyarakat di dunia tidak hentinya berperang melawan narkoba, termasuk masyarakat di Sintang.

"Kita harus selalu waspada untuk mengantisipasi keberadaan narkoba di lingkungan kita," tegas Jarot.

Ia menyampaikan penyalahgunaan narkoba itu dapat memicu kejahatan lainnya, misalnya pencurian bahkan pembunuhan.

Lebih lanjut, Jarot menjelaskan bahwa BNN sebagai lembaga berwenang dalam penanganan kasus narkoba di Indonesia.

"Dalam melaksanakan tugasnya BNN Sintang telah bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat di Sintang," jelas dia.

Dikatakan Jarot, adanya kerja sama antara aparat terkait dengan masyarakat Sintang seyogyanya dapat membersihkan Sintang dari narkoba.�

Sementara itu, Kepala BNN Sintang, Agus Akhmadin menyampaikan bahwa BNN di Sintang mulai pada tahun 2015.

"BNN masih menumpang di kantor Satpol PP lama, namun tahun depan akan kita bentuk klinik khusus untuk pemeriksaan para pengguna terdeteksi di Sintang," kata Agus.

Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengungkap dua kasus selama tahun 2017.

"Kita telah melakukan tes urine di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah Sintang, terakhir di kantor Pengadilan Negeri Sintang," tutur Agus.

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017