Pontianak (Antara Kalbar) - Forum Nyamprah Literasi yang merupakan forum diskusi anak muda Sambas mendorong pemerintah untuk memasukkan sejarah lokal masuk dalam kurikulum pendidikan agar sejarah daerah tidak di telan zaman.
"Sejarah memiliki nilai-nilai juang yang tinggi. Jasa para pendahulu meski kita teladani. Kaum muda jangan sampai melupakan sejarah lokal," ujar Koordinator Nyaprah Literasi, Hamidan Ibnu Chairy ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Hamidan menjelaskan terkait sejarah lokal di Kabupaten Sambas, sangat kaya dan patut untuk diketahui oleh semua pihak terutama kalangan anak muda. Sehingga sejarah lokal harus diberi ruang besar untuk dimasukkan pada kurikulum pendidikan.
"Yang kita khawatir sejarah kedaerahan atau lokal banyak tidak diketahui, dan akan punah. Hal ini disebabkan minim diajarkan di tingkat pendidikan formal. Sudah selayaknya kurikulum yang ada tidak memberi ruang besar untuk sejarah lokalistik, semisal tentang kejayaan kerajaan dan perjuangan para tokoh lokal," papar dia.
Dengan pentingnya sejarah lokal kata dia, peran pemerintah untuk menatar guru-guru sejarah di Kabupaten Sambas untuk diberikan pemahaman tentang sejarah lokal. Hal itu agar dalam proses pengajaran di kelas dapat menceritakan sejarah -sejarah lokal.
"Pemerintah membentuk tim sejarawan lokal yang dapat memilih dan memilah sejarah lokal untuk dimasukkan dalam kurikulum sejarah lokal. Contoh Serambi Mekah, lahirnya Kota Sambas, Tokoh-tokoh lokal yang memiliki pengaruh besar," jelasnya.
Ia berkeyakinan dengan sejarah lokal masuk dalam kurikulum akan memberikan kepercayaan diri untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
"Semoga hal ini mendapat perhatian pemerintah. Dengan kita mengetahui sejarah maka kita mengenal daerah kita dan dengan sudah mengenal maka rasa memiliki dan kemauan untuk membangun akan hadir," kata da.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Sejarah memiliki nilai-nilai juang yang tinggi. Jasa para pendahulu meski kita teladani. Kaum muda jangan sampai melupakan sejarah lokal," ujar Koordinator Nyaprah Literasi, Hamidan Ibnu Chairy ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Hamidan menjelaskan terkait sejarah lokal di Kabupaten Sambas, sangat kaya dan patut untuk diketahui oleh semua pihak terutama kalangan anak muda. Sehingga sejarah lokal harus diberi ruang besar untuk dimasukkan pada kurikulum pendidikan.
"Yang kita khawatir sejarah kedaerahan atau lokal banyak tidak diketahui, dan akan punah. Hal ini disebabkan minim diajarkan di tingkat pendidikan formal. Sudah selayaknya kurikulum yang ada tidak memberi ruang besar untuk sejarah lokalistik, semisal tentang kejayaan kerajaan dan perjuangan para tokoh lokal," papar dia.
Dengan pentingnya sejarah lokal kata dia, peran pemerintah untuk menatar guru-guru sejarah di Kabupaten Sambas untuk diberikan pemahaman tentang sejarah lokal. Hal itu agar dalam proses pengajaran di kelas dapat menceritakan sejarah -sejarah lokal.
"Pemerintah membentuk tim sejarawan lokal yang dapat memilih dan memilah sejarah lokal untuk dimasukkan dalam kurikulum sejarah lokal. Contoh Serambi Mekah, lahirnya Kota Sambas, Tokoh-tokoh lokal yang memiliki pengaruh besar," jelasnya.
Ia berkeyakinan dengan sejarah lokal masuk dalam kurikulum akan memberikan kepercayaan diri untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
"Semoga hal ini mendapat perhatian pemerintah. Dengan kita mengetahui sejarah maka kita mengenal daerah kita dan dengan sudah mengenal maka rasa memiliki dan kemauan untuk membangun akan hadir," kata da.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017