Singkawang (Antara Kalbar) - Akademisi Politeknik Negeri Sambas, Erik Darmansyah mengatakan tanaman jeruk sejak dulu bukan hanya komoditas ekonomi masyarakat, namun sudah menjadi identitas daerah Sambas, Kalimantan Barat.

"Saat ini bertanam jeruk adalah keahlian petani Sambas yang tidak perlu diragukan lagi. Kalau bicara padi kita tentunya kalah dengan yang dari Pulau Jawa dan lainnya. Tapi bicara jeruk kitalah ahlinya," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Menurut dia, ke depan harus ada komitmen dan upaya mendukung petani jeruk. Ia bersyukur komitmen tersebut hadir sejak tahun ini dan tahun depan bantuan untuk pengembangan jeruk ada di Sambas.

"Hadirnya bantuan tentu bisa mengembalikan jeruk sebagai simbol kesejahteraan kita," kata dia.

Sementara itu, Ketua Gerbang Tani Kabupaten Sambas, Bagus Setiadi mengatakan, pihaknya siap untuk mengawal penyaluran bantuan dari pemerintah pusat.

"Kita akan kawal sehingga program ini secara teknis tersalurkan tepat sasaran dan mendatangkan manfaat bagi para petani jeruk di Kabupaten Sambas," kata dia.

Diakui Bagus, program bantuan bagi petani jeruk tersebut patut direspons positif karena sangat strategis bagi Kabupaten Sambas yang ingin mengembalikan kejayaan jeruknya.

"Jika kuota bantuan jeruk dari tahun ini tentu itu akan menjadi sinyalemen positif bagi kembalinya kejayaan jeruk Sambas. Dampaknya secara luas para petani akan memperoleh tingkat kesejahteraan yang lebih baik," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas, Musanif mengatakan, program bantuan dari pemerintah pusat yang sudah ada saat ini sangat membantu upaya pemerintah Sambas untuk kembali membangkitkan komoditas unggulan tersebut.

Pemerintah terus mencoba untuk menggairahkan kembali jeruk Sambas sebagai komoditas unggulan daerah.

"Tahun ini sudah ada bantuan pemerintah pusat lewat APBN, yakni 250 hektare penanaman kembali yang diprioritaskan pada daerah Tebas dan Semparuk dan 250 hektare lainnya untuk perawatan bagi tanaman yang sudah ditanam," kata dia. 

(KR-DDI/S023)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017