Sintang (Antara Kalbar) - Kepala SDN 10 Ampuk Desa Ratu Damai Kecamatan Kayan Hilir, Sintang, Kalimantan Barat, Ernawati mengeluhkan dua rumah dinas yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan kedua rumah dinas itu tidak bisa lagi ditempati.

"Ada dua rumah dinas guru yang sudah rapuh dan tidak bisa diinjak lagi, sebelah atapnya sudah roboh. Sedangkan rumah dinas kepala sekolah kemungkinan hanya bisa bertahan dua atau tiga tahun lagi," kata Ernawati, kepada Antara di Sintang, Kamis.

Selain rumah dinas yang rusak, Ernawati menyampaikan SDN 10 Ampuk masih kekurangan jumlah guru.

Ia menjelaskan jumlah guru di SDN 10 Ampuk hanya tiga orang yang berstatus PNS, sedangkan guru lainnya merupakan guru kontrak daerah dan tiga orang guru tidak tetap (GTT).

"Saya berharap adanya tambahan guru seperti guru garis depan atau GGD itu," kata Ernawati.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan untuk keluhan rumah dinas guru akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sintang. Namun yang jadi masalah adalah anggaran yang terbatas.

Dikatakan Jarot, anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) meskipun cukup besar tapi tidak bisa digunakan untuk rehab sekolah dan rumah dinas guru. Rehab harus menggunakan dana alokasi umum. Sementara anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) saat ini kita sangat kecil karena di potong pemerintah pusat.

"Saya minta tetap bersabar, nanti kita carikan solusinya," kata Jarot.

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Tantra

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017