Mempawah (Antara Kalbar) - Stasiun BMKG Mempawah menyatakan analisis curah hujan pada dasarian I bulan September 2017 di Kalbar berada pada kategori rendah hingga sangat tinggi dengan curah hujan antara 10-300 mm dengan mayoritas curah hujan dalam kategori menengah.
"Curah hujan pada dasarian I bulan September cenderung meningkat dibanding normalnya," kata Kepala Staklim BMKG Mempawah Wan Dayantolis.
Wan Dayantolis menyebut berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer pada dasarian I bulan September terpantau ENSO, Dipole Mode dalam kondisi netral dan Suhu Muka Laut masih berada dalam kondisi netral dan radiasi gelombang panjang (Outgoing Longwave Radiation) di sekitar wilayah Kalbar menunjukkan kondisi netral yang menunjukkan tidak adanya pengurangan atau penambahan tutupan awan jika dibandingkan dengan normalnya di wilayah Kalbar.
"Secara umum pola angin pada September dasarian I terganggu oleh adanya shearline atau belokan angin dan sirkulasi eddi yang mengakibatkan potensi pertumbuhan awan di beberapa wilayah di Kalbar meningkat," jelasnya.
Selain itu, menurut Wan Dayantolis, curah hujan pada bulan September 2017 dasarian II di Kalbar diprakirakan meningkat dibanding normalnya dengan curah hujan antara 50-200 mm.
"Adapun suhu rata-rata diprakirakan akan berkisar antara 25.0 derajat Celsius hingga 27.0 derajat Celsius, dimana wilayah pesisir cenderung lebih hangat dibanding daerah hulu," ujar dia.
Dengan kondisi curah hujan yang diprakirakan akan meningkat pada dasarian II bulan September 2017 itu, masyarakat diimbau waspada terhadap potensi terjadinya banjir sebagai dampak yang ditimbulkan akibat tingginya potensi hujan di wilayah Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Curah hujan pada dasarian I bulan September cenderung meningkat dibanding normalnya," kata Kepala Staklim BMKG Mempawah Wan Dayantolis.
Wan Dayantolis menyebut berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer pada dasarian I bulan September terpantau ENSO, Dipole Mode dalam kondisi netral dan Suhu Muka Laut masih berada dalam kondisi netral dan radiasi gelombang panjang (Outgoing Longwave Radiation) di sekitar wilayah Kalbar menunjukkan kondisi netral yang menunjukkan tidak adanya pengurangan atau penambahan tutupan awan jika dibandingkan dengan normalnya di wilayah Kalbar.
"Secara umum pola angin pada September dasarian I terganggu oleh adanya shearline atau belokan angin dan sirkulasi eddi yang mengakibatkan potensi pertumbuhan awan di beberapa wilayah di Kalbar meningkat," jelasnya.
Selain itu, menurut Wan Dayantolis, curah hujan pada bulan September 2017 dasarian II di Kalbar diprakirakan meningkat dibanding normalnya dengan curah hujan antara 50-200 mm.
"Adapun suhu rata-rata diprakirakan akan berkisar antara 25.0 derajat Celsius hingga 27.0 derajat Celsius, dimana wilayah pesisir cenderung lebih hangat dibanding daerah hulu," ujar dia.
Dengan kondisi curah hujan yang diprakirakan akan meningkat pada dasarian II bulan September 2017 itu, masyarakat diimbau waspada terhadap potensi terjadinya banjir sebagai dampak yang ditimbulkan akibat tingginya potensi hujan di wilayah Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017