Putussibau (Antara Kalbar) - Warga Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sempat berkeinginan untuk mengungsi akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), apalagi adanya korban jiwa akibat penyakit tersebut.

"Warga ada yang ingin mengungsi ke pondok ladang, karena takut terserang penyakit DBD," kata Camat Putussibau Utara, Abdul Aziz saat ikut serta dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk di Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Sabtu.

Oleh sebab itu, Aziz memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar persoalan DBD itu tidak perlu ditakuti, namun harus dihadapi dengan cara memberantas sarang nyamuk dengan petugas kesehatan.

"DBD itu salah satu cobaan hidup, yang harus dihadapi, selain memberantas sarang nyamuk, masyarakat juga harus tanggap, apabila ada warganya yang demam harus segera membawa ke petugas kesehatan," pinta Aziz.

Sementara itu, Pejabat sementara Kepala Desa Datah Diaan, Lusianus Uve mengatakan keinginan masyarakat ingin mengungsi karena rasa kekhawatiran terhadap penularan DBD, apalagi satu orang warga sudah ada yang meninggal oleh DBD.

"Memang ada warga mau mengungsi ke ladang, karena memang kebiasaan dulu apabila penyakit menular seperti korela, warga mengungsi ke pondok ladang," kata Uve.

Meskipun demikian, sampai saat ini, kata Uve, keinginan warga ingin mengungsi tidak terlaksana karena selalu diberikan pemahaman oleh sejumlah pihak, baik dari petugas kesehatan maupun dari pihak kecamatan.

"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian petugas kesehatan yang melakukan fogging dan membagikan abate untuk pemberantasan sarang nyamuk," ucap Uve.

Ia berharap kasus DBD di desa tersebut tidak semakin meningkat, dan tidak lagi memakan korban jiwa.

Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu merupakan desa berprestasi juara III tingkat nasional tahun 2013 - 2014.

(T.KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017