Jakarta (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) menandatangani kesepakatan kerja sama untuk jual beli gas guna memenuhi kebutuhan listrik nasional, khususnya di wilayah terpencil.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis. Kedua pihak menandatangani "Comemorative Ceremony" Perjanjian Jual Beli Gas LNG untuk kebutuhan PLTG Sambera, Kalimantan Timur, yang diwakili Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani dan Direktur pengadaan strategis PLN Supangkat Iwan Santoso.

PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertagas Niaga (PTGN) akan mensuplai LNG untuk PLTG dengan kapasitas 2x20 MW.

Yenni Andayani menyampaikan kerja sama ini sebagai upaya untuk mengoptimalkan infrasturktur LNG eksisting seperti di Kilang LNG Badak dan merupakan inovasi Pertamina dimana suplai gas dilakukan menggunakan moda LNG Truck.

"Suplai dengan sistem ini menjadi terobosan kami untuk menjangkau di wilayah terpencil yang tidak terjangkau pipa. Kami sangat mendukung program pemerintah dalam pembangunan listrik nasional 35 000 MW," tutur Yenni.

Suplai LNG akan dimulai pada April 2018, dengan jumlah kebutuhan 7,9 MMSCFD. Adapun mekanisme suplai menggunakan moda truk ISO tank dari Bontang dengan jarak tempuh sekitar 70 kilometer hingga ke PLTG Sembera.

Sebelum disalurkan, Pertamina juga menyiapkan infrastruktur berupa fasilitas regasifikasi di sekitar PLTG Sembara. Pertamina juga telah menyiapkan 20 truk ISO tank yang secara bergantian mengisi LNG.

Untuk tahap awal, kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun dan akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Pada kesempatan yang sama ditandatangani juga "Master Sales Purchase Agreement" yang merupakan bagian dari komitmen pasokan LNG jangka panjang dari Pertamina kepada PLN sebagai bentuk dukungan program kelistrikan 35.000 MW.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017