Pontianak (Antara Kalbar) - Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai, Brigjen TNI Bambang Ismawan saat melakukan kunjungan kerja bersama Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili memantau patok batas negara di Camar Bulan, Desa Temajuk, Paloh.
"Patok yang dipantau di antaranya kode A73. Pemantauan tersebut dilakukan bersama dengan Tentara Diraja Malaysia, Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar dan beberapa pejabat dari Malaysia," ujar Komandan Korem 121 ABW, Brigjen TNI Bambang Ismawan saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Bambang menjelaskan dari dialog yang digelar santai di wilayah batas Malaysia di tenda sederhana membahas dan menindaklanjuti kisruh yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kisruh yang dimaksud terkait warga Indonesia khususnya petani lada dan karet desa Temajuk, Paloh yang bercocok tanam di wilayah Malaysia," paparnya.
Ia menambahkan bahwa pada prinsipnya pertemuan tersebut guna penegasan kepada semua pembuat komitmen akan kesepakatan yang telah dicapai pada pertemuan dan pembahasan sebelumnya.
"Bagi warga yang bercocok tanam diberi batas waktu mengelola hasil panen dari tanaman yang telah terlanjur ditanam hingga Desember 2017. Kesepakatan tersebut terjadi ketika Danrem pada saat itu dijabat Brigjen TNI Widodo Irwansyah," jelas dia.
Ia menyebutkan bahwa kedua belah pihak bersepakat menghadirkan ketertiban, keamanan dan kenyamanan sepanjang perbatasan.
"Kita semua sepakat dan berharap ke depannya tidak terjadi lagi kejadian serupa," jelas dia.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Patok yang dipantau di antaranya kode A73. Pemantauan tersebut dilakukan bersama dengan Tentara Diraja Malaysia, Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar dan beberapa pejabat dari Malaysia," ujar Komandan Korem 121 ABW, Brigjen TNI Bambang Ismawan saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Bambang menjelaskan dari dialog yang digelar santai di wilayah batas Malaysia di tenda sederhana membahas dan menindaklanjuti kisruh yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kisruh yang dimaksud terkait warga Indonesia khususnya petani lada dan karet desa Temajuk, Paloh yang bercocok tanam di wilayah Malaysia," paparnya.
Ia menambahkan bahwa pada prinsipnya pertemuan tersebut guna penegasan kepada semua pembuat komitmen akan kesepakatan yang telah dicapai pada pertemuan dan pembahasan sebelumnya.
"Bagi warga yang bercocok tanam diberi batas waktu mengelola hasil panen dari tanaman yang telah terlanjur ditanam hingga Desember 2017. Kesepakatan tersebut terjadi ketika Danrem pada saat itu dijabat Brigjen TNI Widodo Irwansyah," jelas dia.
Ia menyebutkan bahwa kedua belah pihak bersepakat menghadirkan ketertiban, keamanan dan kenyamanan sepanjang perbatasan.
"Kita semua sepakat dan berharap ke depannya tidak terjadi lagi kejadian serupa," jelas dia.
(U.KR-DDI/N005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017