Sambas (Antara Kalbar) - Kepala Desa Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Dedeng mengatakan sejumlah proyek di perbatasan belum berfungsi secara optimal.

"Bangunan yang didirikan oleh pemerintah di perbatasan sebagian selama ini belum berfungsi. Kalau dibangun namun tidak berfungsi dengan baik kan sayang," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.

Dedeng mencontohkan bangunan yang selama ini kurang manfaatnya yang dirasakan masyarakat seperti PDAM dan beberapa bangunan lainnya.

"Khusus PDAM airnya bersumber dari mata air di Serikin, Malaysia. Padahal di sekitar Desa Jagoi Babang ada sumber air. Namun kenapa harus menggunakan air yang kotor dan tidak layak dari Serikin karena ada aktivitas perkebunan yang sering disemprot menggunakan racun," papar dia.

Ia menambahkan bahwa gedung PDAM di atas bukit saat ini tidak terurus, reservoar yang terdiri dari 6 (enam) buah tidak terisi oleh air. Sedangkan jalan di bawah PDAM sudah retak dan tergerus hingga nyaris longsor.

"Selain itu dinding penahan yang terbuat dari batu susun juga rawan dan pipa PDAM banyak yang keluar dan bahkan hilang sehingga tidak bisa mengalirkan air," papar dia.

Dengan kondisi yang ada ia berharap kepada pemerintah jika membangun di desanya harus memiliki fungsi, manfaat untuk masyarakat.

"Kami meminta persoalan yang ada segara untuk diperhatikan agar apa yang dibangun memberikan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat kami," jelas dia.

(KR-DDI)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017